💚21

11.9K 1.5K 352
                                    

🎶All Of A Sudden - Krystal <ost. My Lovely Girl>




Tok tok..

"Jaemin! Kamu didalam kan? Itu Jeno udah didepan sama Jisa katanya mau jemput Jeni."

Buru buru Felicia mendorong dada Jaemin karena terkejut mendengar suara ibunya Jaemin. Deg - degan setengah mati ia rasakan sekarang.

Jaemin berdehem, ia menarik tangan Felicia agar gadis itu kembali duduk- karena sebelumnya, ia berbaring diatas meja dengan Jaemin diatasnya -dan menurunkannya.

Felicia merasa panas diwajahnya.

"tunggu." kata Jaemin. Ia berbalik ingin mengambil Jeni yang masih tertidur, tapi ia malah salah fokus pada baju Felicia yang berantakan karena ulahnya.

Kedua tangannya memperbaiki kaos Felicia yang memperlihatkan bahu sempit gadis itu. Tak hanya itu, rambut pun Jaemin juga benahi, dan, mengusap lembut bibir Felicia yang, sedikit- bengkak.

Felicia tak bisa bergerak. Ia, malah speechless.

"sekarang kita bawa Jeni ke bawah." Jaemin tersenyum tipis, membuat Felicia membalasnya dengan anggukan.

"Jaem! Kok diem sih? Kamu didalam kan??"

"iya! Sebentar ini Jeni tidur, mama jangan teriak dong."

"bilang dari tadi dong ah, ini juga kenapa pintu dikunci segala?"

Felicia sepertinya takut jika ibu Jaemin melihat dirinya didalam kamar anaknya. Pikirannya kemana - mana, tapi Jaemin mencubit sedikit pipi Felicia agar gadis itu tak memikirkan yang tidak - tidak.

"mikir apaan? Jangan bengong. Ayo."

Bahkan gadis ini tak sadar kalau Jeni sudah berada digendongan Jaemin.

Jaemin menarik dan menggenggam tangan kecil gadis itu setelah membuka pintu kamarnya. Tapi saat sudah diruang tamu, Felicia langsung melepas genggaman tangan dari Jaemin. Apalagi kalau bukan ada ibunya Jaemin, dan ibunya yang sedang menaruh minuman dan cemilan dari nampan yang beliau bawa.

Sebelum benar - benar menuju ruang tamu, Jaemin mengusap kepala Felicia lalu berjalan lebih dahulu.

"bilangnya sebentar, ini udah jam berapa?" sarkas Jaemin bercanda.

Jisa buru - buru saja mengambil Jeni dari gendongan Jaemin. "astaga Jaem, maaf banget ngerepotin lo. Gue gatau kalo Jeno bakal kasi kejutan kaya gini." kata Jisa yang merengut pada Jeno.

Jeno ingin menjawab tapi ia urungkan karena Jisa yang mengkode untuk tak berbicara. Ya, seperti marah.

Ibu Jaemin tertawa mendengar itu. "gapapa Sa, Jaemin juga senang Jeni dititipin disini. Kan udah kaya anak sendiri."

"tapi tante, kan gaenak keseringan dititipin. Lagian Jaemin sendiri lagi ngurusnya." jawab Jisa pada ibundanya Jaemin.

"enggalah. Gue ga sendirian, ada Felicia yang bantu gue."

Ibunya Jaemin mengerutkan dahinya. "terus mana Felicia?"

Menyadari itu, Jaemin menoleh kebelakang untuk melihat gadisnya namun tak ada. "tadi, ada."

"jadi tadi didalam kamar juga sama Felicia?" tanya ibunya.

"iyalah, kalau gaada dia gimana bisa Jeni tidur nyenyak kaya gitu." jawab Jaemin, kemudian ia berdehem.

"gimana jalan - jalannya, lancar?" mengubah topik pembicaraan, Jaemin mengambil teh hangat yang ada dihadapannya lalu menunggu jawaban dari Jeno.

"ehm, gue gatau ini bisa dibilang lancar atau engga. Jisa marah - marah mulu."

[2]I Love You 3000; forever | Na Jaemin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang