🍏31.2

8.1K 918 121
                                    

Warning typo's

🍍🍍🍍

"Fel, rambutnya mau aku keringin ga?" Jaemin melihat Felicia yang duduk diruang santai sambil menonton. Wanita itu baru saja selesai mandi dan juga mencuci rambut hitam panjangnya.

Felicia menyentuh rambutnya yang ia bungkus dengan handuk. "gausah deh, biarin aja. Biar kering sendiri."

Duduk disamping sang istri, Jaemin mencium pipi tembamnya. "nanti mama kesini sama papa. Mereka bawain baju lusinan untuk si kembar."

"oh ya? Mama kamu nelfon?"

Jaemin menggeleng. "mama kamu. Mereka bertiga kesini, sekalian mau nginep katanya."

Felicia mengganguk setuju. Kedua sudut bibirnya juga terangkat membentuk senyuman tulus. Tangannya menyentuh perut besarnya untuk dielus. "Jaem, mau kasi nama apa anak kita?"

Perut Felicia sudah sangat besar, sebentar lagi akan segera melahirkan. Jaemin saja yang melihat itu sedikit takut karena, terlihat sangat berat. Apalagi Felicia yang membawa dua bayi yang berada didalam perutnya.

Iya, sudah dipastikan oleh sang dokter, ternyata bayi yang berada didalam itu ada dua. Apa lagi kalau bukan, kembar.

Jaemin mengambil posisi ternyaman. Satu tangannya ia rentangkan untuk merangkul bahu sang istri. Lalu membuat kepala Felicia bersandar antara bahu dan ceruk lehernya. Jaemin mengelus perut Felicia, sesekali merasakan tendangan dari kedua bayinya.

"udah ada dipikiran ku sih, kalau kamu gasuka, ya gapapa. Terserah di kamu."

Felicia mendongak. "emangnya siapa?"

"Na Jaehan dan Na Jaehwan. Itu kalau laki - laki."

"terus kalau perempuan, siapa?"

"hm, kalau ini.. Belum kepikiran. Tapi, kalau Na Fela? Na Fira?"

Wanitanya terkekeh, membuat Jaemin harus merunduk untuk melihatnya. "kok ketawa. Kenapa emangnya?"

"ya engga kenapa. Emang harus J sama F awalannya? Biar sama kaya kita gitu?"

Mendengus, Jaemin malah mencium pipi Felicia cukup lama. Jaemin tidak berbohong kalau, pipi Felicia yang sangat tembam ini adalah candu baginya sekarang.

"huruf F sama J kan ga jauh kalau di alphabet. Nah, jadi nanti absen sekolah mereka ga paling depan, ga paling belakang."

"apaan—"

"kasihan, nanti kalau ujian atau disuruh maju ke kelas dari absen awal atau akhir, kan mereka pasti grogi. Makanya, tengah - tengah aja."

Felicia tertawa. Alasan yang diberikan Jaemin memang masuk akal juga. Tapi, padahal bukan ini yang awalnya Felicia ingin dengar. Ya, cukup menarik juga.

"yaudah deh. Mama nurut aja."

Wajah Felicia memerah menahan malu saat mengucapkan dirinya dengan sebutan, mama.

Karena gemas- ah okey, Jaemin memang selalu gemas dengan istrinya. Ia memeluk Felicia, dengan melingkari kedua tangannya diatas perut Felicia yang besar itu.

[2]I Love You 3000; forever | Na Jaemin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang