Gue gatau kalau kak Jaemin ngajak gue kesini. Ini rumah gue yang lama. Gue yang berhenti melangkah, kak Jaemin pun noleh kebelakang dan mendekat lagi.
"ikut aja. Gausah khawatir."
"kita ngapain kesini?"
"ada yang mau ketemu sama lo." gue natap kak Jaemin antara percaya atau engga. Kenapa kak Jaemin bisa tahu rumah gue yang lama? Padahal, kak Jaemin ini tipe orang yang cuek sama orang baru. Ya gue misalnya.
Kita udah didekat rumah gue yang lama. Gue udah menginjak anak tangga, dan Kak Jaemin malah berhenti buat gue balik untuk lihat dia.
Rumah lama gue itu kaya isi naik tangganya lagi. Tau kan kalian gimana rumah rumah orang biasa di korea? Yang perlu naik keatas untuk sampe ke rumah.
Sekarang gue berdiri dengan dua tangga teratas dari Kak Jaemin. Tinggi kita jadi sepadan.
"gue tunggu disini. Kalau ada apa - apa panggil, nama gue."
.
Gue masuk kedalam. Lampu didalam nyala? Demi apapun? Gue masuk lebih dalam, saking antusiasnya.
"papa? Pa, ini aku Feli—"
Mata gue memanas. Gue balik badan. Entah, pemandangan terkotor yang gue lihat seumur hidup.
"Felicia?"
Suara papa. Gue pun menoleh dengan mata gue yang udah nangis.
"papa udah bisa ambil rumah ini lagi? Dan sama cewe lain?"
Papa berdiri dan berjalan menghampiri gue. Gue sempat lihat sedikit, cewe, yang tadi ciuman panas sama papa buru buru benerin pakaiannya.
Air mata gue udah keluar.
"Kamu— harusnya kabarin papa kalau mau kesini!"
"kabarin? Memang papa pernah ngasi kabar aku sama mama selama berbulan - bulan?! Papa kemana aja? Setelah buat rumah ini dijual, dan sekarang papa kembali sama cewe jalang kaya d—"
Plak!
Nafas gue merasa hilang. Demi Tuhan. Gue gabisa ngomong apa - apa. Papa nampar gue.
"kamu sama siapa kesini? Sama anak majikan kamu? berengsek."
Papa nendang barang yang ada didekatnya, bikin gue kaget. Gue udah gemeter.
"papa memang suruh dia ajak kamu kesini, papa mau ngomong sama kamu. Tapi kenapa sekarang?!!"
Gue berusaha untuk ga nangis. Pun natap papa dengan tatapan yang tajam. "kenapa? Kenapa kalau sekarang? Bukannya bagus, aku bisa tau apa aja yang papa lakuin diluar tanpa mama sama aku. Papa emang kotor. Manusia terkotor yang pernah aku lihat."
Papa reflek jambak rambut gue. "akh!"
"jaga. Mulut. Kamu."
"s-sakit, p-pah.."
Papa natap gue penuh kebencian. "gara - gara siapa papa seperti ini ha? Mama kamu itu memang selalu gapernah mau dikalahin, selalu meremehkan papa!"
Disudut mata gue, gue bisa lihat cewe yang sama papa itu tersenyum miring lihat gue yang disiksa begini.
"mama ga salah! Memang bener apa yang dibilang mama. Papa itu tulang punggung kami! Harusnya papa kerja, bukan mama. Mama udah berusaha mencari nafkah buat kita tapi, tapi papa apa? Judi? Mabuk? Dan sekarang nyewa perempuan?"
Papa menghentak kepala gue, sampe gue menjadi oleng dan jatuh.
"pergi kamu. Percuma. Jangan pernah lagi kita ketemu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]I Love You 3000; forever | Na Jaemin✔️
Fanfiction[SPIN OFF] Kisah Na Jaemin yang menyukai pembantunya sendiri, dan berbagai masalah yang ia hadapi guna untuk perjuangan mendapatkan sosok yang ia cintai. -selesai-