🍏18.2

6.7K 990 30
                                    

Sesuai janji aku karena ternyata lebih dari itu 😭

Apa bisa ini yang vote 100+?













Warn typo's

—i love you ³thsnd—

🍍🍍🍍

Nafasnya tersengal - sengal, Jaemin membeku menatap kedua ibunya yang menangis. Terutama ibunda Felicia, yang menangis keras melihat jasad sang suami yang ditutupi dengan kain putih. Beliau seperti akan dibekukan sebelum besok akan di semayamkan, dan memberikan penghormatan terakhir.

Jaemin mengacak rambutnya. Bagaimana ia akan memberitahukan ini pada Felicia, sedangkan perempuannya tengah mengandung dengan usia yang sangat muda. Jaemin takut, Felicia akan stress berat.

"Jaemin?"

Menoleh, Jaemin pun melangkah mendekat pada sang ayah.

"mana Felicia? Kenapa kamu sendiri?"

Goongmin menatap anaknya yang menunduk lemah. "aku gatau harus kasi tau dia apa enggak."

"Jaemin.. Felicia mana?? Felicia mana kenapa dia ga dateng?!!" Ibu mertuanya datang dan menarik Jaemin kasar. Sementara, Yoona hanya bisa menenangkan Suzy, wanita ini sangat merasa kehilangan, sangat. Walau kenangan mereka tak banyak yang membuat ia bahagia, tapi tetap saja, rasa sedihnya benar - benar masih ada.

"M-ma, denger—"

"mama udah telfon Felicia, tapi ga diangkat. Kenapa kamu sendiri kesininya Jaemin? Ini papanya, dia harusnya ada disini." Yoona, yang memeluk Suzy itu menatap Jaemin dengan wajah lelahnya.

"please.. Denger, aku gatau harus kasi tau ini ke dia atau enggak. Tapi, Felicia sedang mengandung."

Mendengar itu, Suzy berhenti menangis. Ia perlahan menatap Jaemin dengan matanya yang sudah sembab. Entah, ia harus berbahagia atau bagaimana, tapi, ini kondisi yang membuat ia benar - benar merasa— ah sudahlah.

"Felicia hamil?" tanya sang ayah.

Jaemin mengangguk. "hm. Itu, baru seminggu yang lalu. Aku takut, Felicia stress, dia pasti gabisa nerima ini. Aku gatau harus apa.."

Perlahan, Jaemin mundur dan duduk karena dibelakangnya tepat ada kursi besi yang khusus di rumah sakit. Ia juga meremat rambutnya.

Jaemin terlihat kacau.

"tapi dia harus tau. Kamu pulang dan jemput dia. Jelasin pelan - pelan. Papa yakin dia bisa nerima semuanya."

.

Haruto membaca pesan dari Jaemin. Tentu saja, Haruto terpaku karena syok. Tangannya sedikit gemetar, ia menatap Felicia yang tertawa menonton film kartun di layar laptop. Sedangkan posisinya berada tak jauh dari perempuan itu.

"Fel, gue— balik ya? Jaemin udah di jalan, bentar lagi dia nyampe."

Felicia mem-puase film kartun itu. "udah pulang? Ini baru jam... 4 sore."

Haruto mengangkat kedua bahunya. "gatau dia ngirim gue pesan kaya gitu. Yaudah gue balik."

Mengambil jaket kulitnya, bersamaan dengan Felicia yang berdiri, Haruto pun menatap perempuan itu. "Fel, tetep bahagia ya. Apapun yang terjadi."

[2]I Love You 3000; forever | Na Jaemin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang