💚31

10.6K 1.4K 125
                                    

Mereka sampai di supermarket terdekat. Ya, sebenarnya ini supermarket terlengkap ditempat ini.

Jaemin langsung saja menuju area pakaian. Ia berencana untuk membelikan pakaian hangat yang cocok untuk Felicia, gadisnya.

Felicia sendiri masih melihat - melihat sekitar, ia cukup tertarik dengan boneka kecil beruang yang ada pada kartun 'we bare bears'. Tangan mungilnya mengambil boneka kecil yang sering kita sebut panda itu. Ia tersenyum lebar, namun beberapa menit kemudian, ia kembali menaruhnya. Dan menyusul Na Jaemin.

"Kak!!" Felicia berlari kecil dan menghampiri Jaemin.

Mall ini cukup sepi, ya tidak wajar lagi karena kondisi wilayah juga tidak ramai. Bahkan pengunjungnya bisa kita hitung dengan mudah.

"hm? Kamu ga mau beli apa gitu?"

Gadis itu menggeleng. "engga. Kak Jaemin cari apa emang?"

Kemudian tangannya memberikan beberapa pakaian yang cukup untuk Felicia selama mereka berlibur disini.

"buat kamu. Ayo, bayar."

Felicia cukup terkejut. "l-loh? Kak gausah, kenapa beliin aku-"

"kamu mau buat aku khawatir terus? Ini lagi musim hujan, musim dingin. Dan kamu mau pake baju tipis? Entar kalo kamu sakit, siapa yang khawatir disini? Aku."

Tentu, gadis berumur delapan belas tahun itu terdiam. Ia cukup merasa terharu dengan apa yang dikatakan Jaemin.

Kini Felicia menunduk. Tak lupa pakaian hangat yang dipilih Jaemin masih ia bawa.

"a-aku cuma.. Ngerasa gaenak."

Jaemin diam mendengar apa yang ingin Felicia katakan.

"Kak Jaemin selalu, kasi aku ini itu, tapi aku... Gapernah."

Jaemin tersenyum tipis, ia memegang kedua bahu sempit gadis itu. Membuat sang empu menjadi mendongak dan menatap dirinya.

"kamu, cukup selalu disisi aku, itu udah cukup. Gaperlu kasi aku apa - apa."

O-okey, Felicia, malu.

Bibirnya tak bisa mengatakan apa - apa lagi. Kalimat yang Jaemin katakan cukup membuat hati gadis itu berdebar dengan cepat.

"udah kan? Ayo kita bayar."

Tangannya digenggam. Saat itu juga, kedua sudut bibir Felicia terangkat. Ia benar - benar bahagia menjadi milik Jaemin saat ini. Ya ia harap bisa, selamanya.

Selamanya.

.

Kurang lebih dari 30 menit, Jaemin dan Felicia sampai di villa. Villa sudah sepi, dan juga beberapa lampu dimatikan. Cukup membuat sang gadis merasa takut karena suasana villa juga cukup, menakutkan.

Felicia berlari menyusul Jaemin setelah ia menutup pintu mobil. Setelah disampingnya, Feli menggenggam erat hoodie yang Jaemin kenakan.

"kenapa?"

"serem."

Jaemin tertawa kecil, melihat bagaimana ekspresi wajah gadisnya ini.

"takut? Ngapain takut, apa yang mau ditakutin, sini."

Jaemin merangkul pundak Feli, hingga mereka naik menuju kamarnya. Lampu yang terus menyala lalu mati kembali, terus berulang - ulang, sungguh membuat suasana semakin menakutkan.

"K-kak, kita, gabisa pindah kamar aja? Ini.. Aku ga nyaman banget."

Jaemin pun melihat bagaimana wajah pucat Felicia yang ketakutan.

[2]I Love You 3000; forever | Na Jaemin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang