Felicia.
Kepulangan gue, bersamaan dengan datangnya Kak Jaemin. Dia baru saja masuk mengendarai mobilnya dan ia parkir di halaman yang luas ini. Gue masih perlu jalan kaki dengan langkah yang berpuluh puluh lagi untuk sampai dibibir pintu.
Bukannya masuk kedalam, tapi Kak Jaemin kaya nungguin gue. Dia diem liatin gue yang melangkah mendekat.
Gue bukannya terlalu percaya diri. Bener kok.
"sibuk?"
"hng?"
Kak Jaemin berdiri dihadapan gue. "kalau ga sibuk temenin gue. Nanti malam. Gue tunggu disini."
Setelah itu dia masuk meninggalkan gue yang masih diam. Padahal gue sendiri belum jawab pertanyaannya tadi. Yang gue gatau itu pertanyaan atau engga, kesannya kaya maksa memang.
.
Gue membaca sampe mana tugas yang tadi gue buat sama Haru. Tugas untuk buat di email juga, baru setengah gue buatnya. Ya, pastinya di hpnya Haruto.
Disaat kaya gini, gue malah pengin banget minta hp sama mama. Tapi gue bener bener ga enak. Uang sekolah udah dibayarin dengan hasil kerja keras mama aja, gue udah bersyukur banget.
Gue masih mikir, kalau papa ada disini, mungkin aja kita ga akan sesusah kaya sekarang. Kalau papa ga suka berjudi, atau mabuk - mabukkan, gue yakin hidup gue ga kaya sekarang yang numpang di rumah majikan mama.
Gue menghela nafas. Manusia selalu seperti ini ya, gapernah bersyukur.
Gue menata buku gue dengan rapi. Udah jam setengah tujuh, gue udah selesai mandi, dan gue juga udah siap dengan pakaian rapi.
Ya sesuai kata Kak Jaemin tadi, kita mau pergi. Yang pasti gue gatau mau diajak kemana. Disini gue cuma pake baju putih polos tanpa jaket,celana jins yang sedikit longgar. Dan rambut gue ikat satu. Sederhana.
Keluar dari kamar, gue langsung menuju pintu utama. Iya pintu depan, yang artinya gue ngelewatin dapur, dan juga ruang tamu.
Di ruang tamu, gue lihat mama lagi ngelap meja. Ada mamanya Kak Jaemin lagi duduk sambil baca majalah dengan santainya.
Gue emang ga kuat kalau lihat mama yang kerja kaya gini. Sumpah.
Gue jalan mendekat, "mah, aku pergi dulu." Mama berdiri, dan gue langsung salim tangannya.
"mau kemana? Kamu gaada tugas?"
Gue menggeleng. "engga ada, udah beres kok." padahal belum.
"mau kemana kamu?" tanya mama lagi sekali. Gue melirik sebentar ke mamanya Jaemin. Beliau ga respon apa - apa sih, dia tetap baca majalah, dengan cemilannya.
"hn, aku, mau-"
"pergi sama saya. Saya pinjam Felicia sebentar."
Kedua mama kita menoleh ke Kak Jaemin yang berjalan menuruni anak tangga. Termasuk gue.
Kak Jaemin udah disebelah gue. Tersenyum natap mama. "gaakan lama kok, Bi. Mah, aku pergi dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]I Love You 3000; forever | Na Jaemin✔️
Fanfiction[SPIN OFF] Kisah Na Jaemin yang menyukai pembantunya sendiri, dan berbagai masalah yang ia hadapi guna untuk perjuangan mendapatkan sosok yang ia cintai. -selesai-