💚22

11.9K 1.4K 207
                                    

🎶Northem Thunder <Shaman>





Di luar sana tiba - tiba turun hujan. Felicia tidak bisa tidur karena suara hujan yang sangat deras. Bahkan ia bisa melihat tetesan setiap hujan yang turun dari jendela atas.

Menoleh tepat pada ibunya yang sudah tidur dengan nyaman, kemudian Felicia berbaring menghadap ibunya dan membenahi selimut agar tetap menutupi kedua tubuh mereka.

Tersenyum, Felicia masih membayangkan bagaimana tadi Jaemin memeluknya. Sekarang yang ia rasakan adalah rasa yang begitu lega setelah menyatakan perasaan pada Jaemin. Entahlah, apa yang akan terjadi nanti jika ibunya tau, ia hanya mengikuti alur saat ini.

.

Hujan tak membuat Jaemin terhalang, ia cukup cepat mengendarai mobil dengan tatapan yang cukup tajam. Bukan marah atau bagaimana, tatapan itu bercampur aduk dengan rasa khawatir.

Siyeon memberikannya pesan sudah dua jam yang lalu dan harusnya ia sudah dari tadi berada disamping gadis itu, tapi- iya, bagaimanapun ia tak bisa menyalahkan dirinya sendiri karena ia juga menjaga anaknya Jeno, bersama Felicia.

Sampai di rumah Siyeon yang terlihat kosong, bahkan lampunya tak menyala, Jaemin langsung saja turun dan berlari menerobos hujan.

Tok tok tok..

"Siyeon, buka ini gue!" mungkin teriakan cukup terdengar dari dalam. Hujan benar - benar sangat deras.

Kedua kalinya Jaemin mengedor pintu, namun tetap tak ada jawaban. Jaemin mendecak, ia menyibak rambut hitamnya yang sedikit basah lalu mencoba menghubungi Siyeon.

Tersambung.

"ha—"

"lo dimana? Gue ada didepan rumah lo!"

Jaemin memotong kata yang belum Siyeon ucapkan. Alisnya menyatu karena Siyeon mematikan sambungan telepon secara sepihak.

Namun, beberapa saat kemudian pintu terbuka dan menampakkan Siyeon yang berwajah pucat, mata yang bengkak sehabis menangis, dan juga rambut panjang hitamnya sedikit berantakan.

"Yeon,"

Panggil Jaemin. Siyeon tak menatap Jaemin, pandangannya terlihat kosong. Ia lelah menangis.

"maaf gue baru lihat hp gue gatau lo- lo kenapa ga telepon gue aja, hm?" kini raut wajahnya terlihat khawatir. Jaemin memegang kedua bahu Siyeon, "sekarang papa lo dimana? Kenapa lo sendirian? Kenapa juga gelap - gelapan kaya gini? Hei, Siyeon?"

Kali ini Siyeon mendongak untuk menatap Jaemin, matanya tiba - tiba kembali mengeluarkan benda cair. Bibirnya bergetar untuk menahan tak menangis lagi.

🎶My Guardian Angel - Oh Hye Joo <ost. Angel's Last Mission>

Tangannya yang juga bergetar, terulur memegang ujung kaos Jaemin. "J-jaem.. Gue—"

Siyeon menunduk, ia kembali menangis dengan keras. Melihat itu, Jaemin mendorong pelan tubuh Siyeon, dan ia menutup pintu karena dirasa dingin.

"nangis aja gapapa, gue disini."

Bahunya naik turun, Siyeon dengan erat mengepal ujung kaos Jaemin, dan perlahan mendekat untuk memeluk tubuh Jaemin.

"gue.. Gatau pengin bersandar..sama siapa. Gue ditinggal mama, selamanya.. Jaemin."

Jaemin membalas pelukan Siyeon. Bahkan tangannya mengusap kepala Siyeon dengan lembut.

[2]I Love You 3000; forever | Na Jaemin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang