Kalau rame, mau double ah.
Warning typo's.
—i love u ³thsnd—
🍍🍍🍍
"kamu tidur? Minjoo?"
Jaemin menghela napas. Ia mengangkat rambut coklat milik Minjoo karena menutup wajah perempuan itu.
"kenapa si Minjoo?" menoleh, Jaemin melihat Guanlin yang berjalan menghampirinya. "bangunin, jam makan siang sebentar lagi."
Minjoo melenguh, wajahnya yang memerah membuat Guanlin langsung bisa menebak kalau, mungkin perempuan ini mabuk kemarin malam.
Jaemin ingin melangkah pergi, tapi tangannya ditahan oleh Minjoo yang masih memejamkan matanya. "...Pak,"
Sang empu hanya menatap dengan alis yang menyatu. "kamu habis minum semalam?"
Ini seperti hari pertama Jaemin kembali ke kantornya setelah lama bekerja di rumah karena menemani sang istri. Tapi ketika ia sudah berada disini, ia malah melihat sekretaris pribadinya seperti sehabis mabuk.
Guanlin jalan mendekat, ia menaruh map berwarna biru ditangannya lalu menarik Minjoo. "lo tuh habis minum berapa botol? Kan udah dibilang gausah masuk kerja." ucap Guanlin.
"dia kenapa?" tanya Jaemin.
Laki - laki berkulit lebih putih darinya diam sebentar. Sepertinya ragu untuk menjawab pertanyaan itu. Hal ini cukup pribadi untuk Minjoo.
"kayanya ada sesuatu yang terjadi selama saya gak ada disini. Iya kan?"
"orang tuanya cerai."
Jaemin menoleh. Tak hanya Jaemin, tapi Guanlin juga. Junkyu lah yang menjawab pertanyaan dari Jaemin. "sebenarnya selama Pak Jaemin ga ada disini, Minjoo jarang masuk. Kayanya depresi. Dia juga baru pindah seminggu yang lalu. Yah, tinggal sama kedua orang tua yang bermasalah, mana betah sih."
Junkyu mendekat dan menatap Minjoo yang masih tertidur di meja pribadinya. "maaf Pak, kalau kita nyembunyiin ini semua."
Mulut Jaemin sedikit terbuka. Ia menatap rekan kerjanya, Junkyu dan juga Guanlin. "lo berdua kalau ada apa - apa cerita juga. Gue bos kalian kan jadi, merasa bodoh gatau apa - apa."
Guanlin sedikit terkejut mendengar Jaemin berbicara informal di tempat kerja seperti ini. "i-iya sori."
"bukan gimana, kalau gue tau kan gue gak akan kasi Minjoo pekerjaan yang lebih." sambung Jaemin kembali.
"dia sendiri juga yang bilang jangan kasi tau ini ke siapa - siapa. Kita berdua juga kebetulan tau karena kita minum bareng kemarin. Dia mabuk berat banget. Ya, tau lah gimana orang mabuk, mulutnya nyerocos kemana - mana."
Jaemin membuang napasnya. "yaudah. Lin, bawa dia ke ruang istirahat pribadi saya. Biarin dia istirahat disana."
Mendengar perintah itu, Guanlin mengangguk dan menggendong tubuh Minjoo seperti bayi. Junkyu hanya diam menatap Guanlin yang mulai berjalan menuju tempat yang Jaemin maksud.
"Jun, lo kan tau tentang obat - obatan, beli obat peredam mabuk. Sama makanan juga." Jaemin mengeluarkan dompetnya dan memberikan kartu pada Junkyu.
"gausah pake punya gue aja. Kaya sama siapa aja lo." tolaknya.
"ck, ini uang perusahaan. Udah pake aja. Kan ini juga tanggung jawab gue kalau karyawan sakit atau gimana."
Junkyu mencibir. "tumben amat gue lihat bos perhatian begini."
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]I Love You 3000; forever | Na Jaemin✔️
Fiksi Penggemar[SPIN OFF] Kisah Na Jaemin yang menyukai pembantunya sendiri, dan berbagai masalah yang ia hadapi guna untuk perjuangan mendapatkan sosok yang ia cintai. -selesai-