💚38

9.5K 1.2K 106
                                    

Warning typo's

💚💚💚💚💚💚


Jaemin sudah cukup lama menunggu Felicia didepan sekolah. Ia bahkan menelpon Felicia, namun tak kunjung diangkat.

Padahal sudah banyak yang keluar dari sekolah karena memang sudah waktunya pulang, tapi ia belum juga melihat batang hidung milik Feli.

"ck," Jaemin mendecak. Ia memarkirkan motornya dan masuk kedalam sekolah. Tak peduli tatapan yang ia tangkap, Jaemin tetap berjalan dengan santainya.

"siapa? Ih kok ganteng?"

"gamungkin guru baru?"

"gila yakali, terlalu muda."

Jaemin menoleh pada dua gadis berseragam SMA itu, ia mendekat, dan "tau Felicia kan?"

Gadis bername tag Jinsol itu mengerutkan dahinya. "Felicia? O-oh yang, anak jaminan itu???"

Mendengar itu, alisnya menyatu, Jaemin memandang teman gadis satunya dengan alis yang terangkat sebelah, "jaminan?"

Jinsol mengangguk. "iya, yang katanya bapaknya dia ini, jadiin dia jaminan karena hutang - hutangnya, terus si Feli malah diperkosa. Gitu." jelasnya dengan mudah.

Jaemin mengepalkan kedua tangannya. Ia langsung saja berjalan dengan cepat hingga koridor, dan menuju ruang kelas Felicia, yang sebelumnya ia juga sudah bertanya pada siswa disini.

Tak sedikit siswa yang masih disekolah karena menikmati jam kosong, menikmati wifi gratis, atau sekedar duduk - duduk sambil bergosip ria.

Jaemin hanya melihat tas milik Felicia. Ia masuk dan mengambil tas itu. Matanya tak sengaja melihat tulisan diatas meja Feli.

'anak jaminan.'

'bapaknya tukang hutang'

'udah ga perawan ya?'

'bapak lo main sama lonte teros!!'

Masih banyak lagi. Oke, Jaemin tak mau emosi di sekolah ini. Ia memejamkan matanya dan memandang tajam pada anak - anak yang masih duduk dibangkunya masing - masing.

"siapa yang nulis beginian di bangku Felicia?"

Tentu saja tak ada yang mengaku.

"inget, karma menunggu kalian."

Setelah itu Jaemin keluar sambil menenteng tas Felicia. Dia yakin Felicia pasti sedang berdiam seorang diri karena dibuli atau semacamnya.

Langkahnya semakin jauh, hingga terhenti karena ia melihat Haruto yang baru keluar dari ruang guru dengan wajahnya yang sama galaknya dengan Jaemin.

Langkah mereka sama - sama berhenti, dan saling menatap dengan alis yang menyatu. Cukup beberapa detik, tatapan Haruto turun pada tas Felicia yang dibawa oleh Jaemin.

Saat itu juga mata bulat Haruto semakin membulat dan berlari sampai bahu Jaemin tertabrak.

Jaemin melihat bagaimana Haruto yang berlari tergesa - gesa karena sehabis melihat tas milik gadisnya.

Dan, oke, Jaemin peka.

Ia pun ikut berlari menyusul Haruto.

.

"itu Felicia kan?"

"ih kok pingsan?"

"ini siapa yang giniin dia?"

"Felicia!!" Haruto masuk kedalam kamar mandi perempuan dengan keringatnya yang mengalir dengan deras.

Langsung saja Haru mendekat dan mengangkat kepala Felicia agar dipahanya.

[2]I Love You 3000; forever | Na Jaemin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang