🍏20.2

8.3K 927 144
                                    

Sepanjang adegan ini terdapat 🔞
Kalau bisa jangan dibaca. Vote aja sama komen.gg

Warning!!

—i love you ³thsnd—








Tiga bulan sudah berlalu, itu artinya dua bulan sudah kandungan Felicia. Jaemin juga jarang pergi ke kantor. Ia lebih memilih bekerja di rumah karena ia bisa juga menjaga atau memperhatikan Felicia.

Seperti saat ini ia sedang berada di ruangannya. Fokus dengan beberapa laporan yang telah Minjoo kirim lewat email.

Sesekali ia membenahi letak kacamata beningnya yang sedikit turun.

Klek.

"masih lama ya?"

Jaemin mendongak, ia langsung saja melihat Felicia dengan dress baby pink. Baru selesai mandi. Bohong kalau Jaemin tak gemas melihat pemandangan didepannya sekarang.

"lagi sedikit kok. Kenapa?"

Felicia pun masuk, ia menutup pintu lalu mendekati Jaemin. Ternyata, Felicia menghampiri Jaemin tidak dengan tangan kosong. Wanita ini membawa atasan piyama milik Jaemin yang berwarna baby pink juga.

Ah entahlah sejak kehamilan pertama ini, Felicia semakin terobsesi dengan warna warna soft, terutama pink. Yang sebenarnya Jaemin tak menyukai warna ini, tapi- demi sang istri ia hanya diam dan menurut.

Piyama yang dibawa Felicia saja, dibelinya sendiri tanpa sepengetahuan Jaemin.

"ini.. Uhm, mau gantiin baju kamu."

Jaemin mengernyit. Ia juga mengerjapkan matanya berkali kali. "b-buat apa? Aku udah nyaman kok pake kaos ini."

"engga gitu, kan sekalian nanti pake tidur."

Tangan Felicia tiba tiba menarik tangan Jaemin, membuat ia berputar— karena masih duduk dikursi— dan menghadap dirinya.

Felicia yang berdiri didepannya, tentu dengan jarak yang sangat dekat. "buka kaos kamu.."

"tapi—"

"udah, buka aja." perempuan ini merunduk untuk menarik kaos Jaemin. Pun, buru - buru melepaskan kaca matanya dan membiarkan Felicia melepaskan pakaiannya. Hingga Jaemin sekarang shirtless. "kenapa pink semua sih?"

"Jaemin, nurut itu gampang kok." jawab Felicia dengan nada santainya. Ia kini melepaskan kancing piyama ditangannya, dan memakaikannya pada tubuh Jaemin.

Ia hanya memperhatikan wajah Felicia yang semakin hari semakin cantik. Ia sudah curiga kalau, bisa saja anaknya ini seorang perempuan.

Tangan kekarnya menarik tubuh sang istri agar duduk diatas pangkuannya. Felicia hanya diam memasangkan kancing tersebut.

"Sayang," panggil Jaemin.

"hm?"

"laper."

Felicia menatap Jaemin, "kayanya baru satu jam yang lalu kita makan malam."

Jaemin merengek. "laper lagi.."

Kedua sudut bibirnya terangkat, Felicia mencubit pipi Jaemin. "perut kamu tuh ga kembung - kembung apa padahal selalu makan banyak?"

"tapi,"

Jaemin sengaja menggantung kalimatnya. "tapi kenapa?"

"laparnya.. Pengen kamu."

Karena Felicia langsung paham, ia mencubit pinggang Jaemin, membuat suaminya meringis kesakitan. "enggak. Kamu tuh kenapa sih,"

Jaemin dengan wajah kesalnya tak membalas tatapan dari Felicia lagi. "gak jadi."

[2]I Love You 3000; forever | Na Jaemin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang