01 || Sadewa Biantara

1.7K 171 36
                                    

Cahaya matahari masuk melalui celah-celah gorden kamar seorang anak laki-laki yang masih asik dengan mimpinya, sampai ketika suara alarm menghancurkan mimpinya. Ya, dia adalah Sadewa Biantara.

"Ck! Berisik banget sih, gak tau apa, gua lagi asik mimpi," umpat Dewa mematikan alarmnya yang tepat menunjukan pukul tujuh pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ck! Berisik banget sih, gak tau apa, gua lagi asik mimpi," umpat Dewa mematikan alarmnya yang tepat menunjukan pukul tujuh pagi.

Dewa yang kembali berniat tidur pun harus gagal kala teringat jika hari ini adalah hari pertamanya ulangan. Dengan cepat, Dewa langsung membuka matanya lebar-lebar dan berlari ke kamar mandi.

"Mampus, gua telat!" Dewa tak henti-henti merutuki kebodohannya sendiri yang tak ingat bahwa hari ini ada ulangan di sekolahnya.

Setelah mandi sekitar lima menit, Dewa sudah tidak mempedulikan lagi bagaimana dirinya berpakaian. Dewa tidak memasukkan bajunya ke celananya, kancing kemejanya yang tidak semuanya terkancing, dasinya yang tidak ia pakai, apalagi ikat pinggang yang Dewa sendiri lupa ia taruh di mana terakhir kali, bahkan rambut basahnya yang juga tidak disisir.

Di rumah semegah dan semewah ini, Dewa hanya tinggal bersama papah, mamahnya serta Bi Ayu yang ditugaskan oleh kedua orang tuanya untuk mengurusnya selama mereka bekerja. Bagi Dewa, Bi Ayu bukan hanya sekedar pengasuh, beliau adalah ibu bagi Dewa karena sedari kecil, Bi Ayu lah yang mengurusnya ketika kedua orang tuanya lebih memilih sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Hubungan Dewa dengan kedua orang tuanya pun bisa dikatakan tidak akur, karena Dewa yang memang bersikap dingin dan seolah-olah tak peduli kepada mereka, sebagaimana sikap mereka yang juga tak mau mempedulikannya sebagai anak kandung mereka.

Terkadang Dewa merasa sedih di saat yang lain mempunyai keluarga yang harmonis, mempunyai kedua orang tua yang menyanyangi anaknya dan mendukung anaknya dalam keadaan apapun, tapi itu semua mustahil untuk Dewa miliki karena kedua orang tuanya hanya memikirkan diri mereka sendiri tanpa pernah merasakan apa yang ia rasakan.

Sungguh, Dewa hanya ingin kedua orang tuanya ada untuknya bukan uang dari mereka yang terus mengalir setiap bulannya.

BERSAMBUNG....

Segini dulu ya, semoga kalian suka sama cerita ini. Maaf kalau ada kurangnya dari cerita ini.

Salam hangat
Penulis 😘

Sadewa Biantara ( SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang