39 || Anugrah atau Petaka?

220 39 3
                                    

Sebulan lebih kejadian malam itu terus menghantui fikiran Dewa namun kini, Dewa bisa sedikit bernafas lega karena tidak ada tanda-tanda jika Jasmine hamil. Dan itu berarti ia dan Jasmine bisa melakukan kehidupan selanjutnya seperti biasa dan belajar untuk melupakannya kejadian malam itu.

Pagi ini, Dewa sudah bersiap untuk berangkat sekolah tetapi Dewa khawatir ketika melihat perbedaan pada wajah Jasmine. Hari ini, Jasmine terlihat pucat dan sayu matanya menunjukan jika Jasmine sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja.

"Kamu gapapa?" tanya Dewa.

"Gapapa kok."

"Tapi muka kamu pucet banget, apa jangan-jangan kamu sakit lagi, ya?" tanya Dewa kembali seraya mengelus pipi Jasmine.

"Aku baik-baik aja kok, mungkin ini cuma karena kecapean aja. Kamu gak perlu khawatir," jawab Jasmine dengan senyum dustanya.

"Mendingan kamu gak usah sekolah dulu ya, kamu istirahat di rumah. Aku takut kalo dipaksain kamunya malah tambah drop nanti," ucap Dewa.

"Tapi aku kuat kok."

"Gak ada bantahan Jasmine, kalo aku perintahin kamu buat istirahat kamu harus istirahat. Aku gak mau ya, istri kesayangan aku tambah sakit," ucap Dewa kembali dengan raut wajah sedihnya.

"Yaudah iya, aku istirahat di rumah," jawab Jasmine yang membuat Dewa tersenyum tipis.

"Yaudah aku berangkat dulu, ya? Aku janji bakal pulang cepet dan nemenin kamu di rumah," ucap Dewa yang Jasmine angguki.

Sebelum melangkah pergi, Dewa menyempatkan untuk mencium dan memeluk Jasmine. Walaupun sebenarnya Dewa tidak tega untuk meninggalkan Jasmine sendirian di rumah tapi Dewa juga tak mungkin bolos sekolah karena Jasmine pasti tidak akan mengizinkannya. Jadi mau tak mau Dewa harus tetap sekolah dan berjanji untuk cepat pulang pada Jasmine.

💘💘💘

Sekisar pukul 7 malam akhirnya Dewa pulang ke rumahnya namun ketika Dewa membuka pintu utamanya, seluruh ruangan terlihat gelap. Dewa duga jika Jasmine tidak menyalakan lampunya. Dewa berjalan pelan sambil terus meraba-raba tembok untuk mencari tombol saklar lampu untuk dinyalakan. Dan ketika Dewa berhasil menemukan tombol saklar itu, Dewa langsung segera menekannya dan membuat seisi ruang tamu menjadi terang.

Saat itu juga, Dewa melihat Jasmine yang tengah tertidur pulas di atas sofa. Dewa pun melangkah menghampiri Jasmine.

Dengan berjongkok, Dewa mulai mengelus lembut pipi gadis yang dari tadi ia risaukan keadaanya ketika berada di sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan berjongkok, Dewa mulai mengelus lembut pipi gadis yang dari tadi ia risaukan keadaanya ketika berada di sekolah. Hatinya resah saat mengetahui jika Jasmine sakit dan mengharuskannya meninggalkan Jasmine sendiri di rumah, wajah Jasmine masih sama seperti tadi pagi, masih pucat dan tubuhnya yang sedikit hangat.

"Dewa." Jasmine langsung  membuka matanya ketika merasakan setuhan lembut di wajahnya.

"Kamu masih sakit?"

Sadewa Biantara ( SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang