"Jasmine ... kamu udah sadar?" tanya Ibu sembari memeluk Jasmine.
"Alhamdulillah kalo kamu udah sadar nak, Ayah senang sekali," timpal Ayah mengelus lembut pucuk kepala Jasmine.
"Ada yang sakit? Kalo ada, bilang sama Ayah dan Ibu." ucap Ayah.
"Gak kok Yah, Jasmine baik-baik aja."
"Sayang sekali, Dewa baru aja pulang sebelum lihat kamu sadar. Padahal tadi, Dewa nemenin kamu seharian disini karena Ayah sama Ibu pergi ke kantor untuk mengurusi pekerjaan kami. Kalo Dewa tau, kamu udah sadar pasti Dewa bakalan seneng banget," jelas Ibu.
mana mungkin Jasmine tidak tau jika Dewa berada disini untuk menemaninya. Bahkan tadi, Dewa mengungkapkan semua isi hatinya sebelum Ayah dan Ibunya datang.
"Ayah telfon Dewa ya," ucap Ayah mengeluarkan ponselnya.
"Gak usah Yah, Jasmine gak mau ganggu Dewa lagi," jawab Jasmine
Jasmine masih enggan rasanya untuk bertemu Dewa, alasannya adalah dirinya pasti akan sangat merasa bersalah karena telah bersikap egois dengan menjauhi Dewa dan berfikir buruk tentang Dewa selama ini. Lagipula, Jasmine masih butuh waktu untuk memikirkan semuanya, apa ia harus kembali pada Dewa atau tetap pada keputusan awalnya yaitu, menjauh dari Dewa.
"Kamu harus tau Jasmine selama kamu sakit, Dewa gak pernah absen buat jenguk kamu. Kamu liat bunga di meja itu." unjuk Ibu pada bunga yang tersusun indah di atas meja, "Bunga itu, Dewa bawa setiap hari dan dia susun di situ karena katanya, Dewa ingin ketika kamu sadar nanti, kamu bisa seneng liat bunga kesayangan kamu ada di sini."
Jasmine tersenyum, ternyata Dewa bisa romantis juga.
🌺🌺🌺
Dewa akhirnya datang kembali ke rumah sakit untuk menjenguk gadis manisnya itu setelah 3 hari ini Dewa tidak bisa datang. Kesibukannya sebagai basket mengharuskan Dewa untuk tetap berlatih dan mengkoordinir anak buahnya yang lain.
Dewa menyusuri lorong rumah sakit sambil terus menciumi harum bunga mawar yang ia genggam. Dengan langkah tegap dan yakin, Dewa berjalan menuju kamar Jasmine tapi setelah sampai di kamar yang Dewa yakini adalah kamar rawat Jasmine namun kamar itu sudah kosong, hanya ada beberapa perawat yang sibuk membereskan kasur dan beberapa peralatan lainnya.
Dewa berfikir apa mungkin dirinya lupa letak kamar Jasmine setelah 3 hari tidak kesini? Tapi seingat Dewa, letak kamar rawat Jasmine berada di kamar 102 dan ketika Dewa mengeceknya, kamar ini benar bertuliskan nomor 102, lalu dimana Jasmine?
"Cari siapa?" tanya salah satu perawat tersebut yang melihat Dewa kebingungan
"Emm ... lu tau gak pasien yang ada di kamar ini kemana?"
Para perawat yang lain hanya bisa tertawa kecil saat teman perawat mereka ditanya dengan gaya sok akrabnya pake kata-kata "lu" oleh Dewa.
"Ohh, pasien yang ada di kamar ini__"
"Ah, Apa jangan-jangan Jasmine dipindah ke kamar ICU karena keadaannya makin parah, ya?" tanya Dewa pada dirinya sendiri setelah memotong omongan perawat tadi.
"Maaf, Dek."
"Manggil gua apa tadi?"
"Dek."
"Enak aja, gua udah ganteng kece gini dikira adek-adek. Gua ini udah gede, Bro."
"Maaf, Mas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadewa Biantara ( SELESAI)
Fanfic~Sudah Tamat ~ Bagaimana jika Sadewa Biantara sebagai cowok yang dikenal sebagai anak biang rusuh di sekolahnya dan mempunyai rekor sebagai siswa yang bolak balik ruang BK setiap hari, jatuh cinta kepada seorang gadis yang baru ditemuinya pertama ka...