Sesaat sebelum jam istirahat, Dewa meminta bahkan merengek pada Jasmine untuk menemaninya latihan basket karena pihak sekolah memberikan Free Class untuk mempersiapkan pertandingan yang akan diadakan 2 hari lagi melawan rival sekolah mereka dari dulu yaitu, SMA Angkasa17.
Jasmine hanya memperhatikan Dewa dari kursi penonton ditemani Yora, setelah malam perjodohannya dengan Dewa, Jasmine langsung menelfon Yora dan menceritakan semuanya. Awalnya Yora terkejud bukan main ketika Jasmine mengatakan bahwa dia dijodohkan dengan Dewa namun pada akhirnya Yora mengerti, mungkin ini adalah jalan yang Tuhan kasih untuk mereka bersatu. Apalagi jika diliat-liat mereka berdua saling mencintai dan Yora sebagai sahabat yang baik tidak berhak untuk menghalangi kebahagiaan Jasmine bersama Dewa.
Di kursi penonton yang lain, ada Cika dan juga Jeni yang terus menyemangati Dewa tanpa henti. Sekilas Cika melirik ke arah Jasmine yang hanya terdiam tanpa mau mengerahkan semangatnya untuk Dewa.
"Lu liat sendiri kan Jen, si Jasmine. pacar macam apa coba dia, Dewa lagi tanding bukannya disemangatin malah duduk diem aja. Mendingan gua kemana-mana lah yang selalu ada buat nyemangatin Dewa," ucap Cika dengan wajah angkuhnya.
"Emang cuma lu doang deh Cik yang selalu ada buat Dewa. Kalo si Jasmine mah gak ada apa-apanya dibandinh sama lu," jawab Jeni tertawa.
Kring!! Kring! Kring!
Bel istirahat pun berbunyi yang menandakan jika latihan hari ini telah usai. Dengan sergapnya Cika pun langsung menghampiri Dewa dan memberikan botol minum yang sudah dia persiapkan sedari tadi namun sialnya, Dewa malah tak menghiraukannya dan lebih memilih menghampiri Jasmine untuk mengambil botol minum yang Jasmine sodorkan untuknya.
"Kamu capek ya?" tanya Jasmine sembari mengelap keringat Dewa dengan tisu.
"Enggak kok, malah aku semangat karena latihan hari ini ditemenin sama kamu," jawab Dewa memberikan senyuman menggodanya pada Jasmine.
"Gombal deh."
"Siapa yang lagi gombal? Orang aku serius kok ngomong kea gitu sama kamu. Bahkan aku berharap kalo setiap aku latihan, kamu selalu hadir buat nyemangatin aku kea tadi."
"Tapi aku cuma diem aja loh tadi malah menurut aku, Cika yang lebih sering ngeluarin suaranya buat bikin kamu semangat," jawab Jasmine.
"Kamu duduk diem aja, aku udah semangat. Jadi aku gak perlu kamu koar-koar kea Cika buat nyemangatin aku. Karena apa yang Cika lakuin tadi cuma buat kuping aku jadi sakit tau gak"
"Parah kamu," ujar Jasmine yang Dewa tanggapi dengan senyuman.
"Yaudah temenin aku ganti baju, yuk!" ujak Dewa menarik tangan Jasmine namun berhasil Jasmine tepis.
"Ihh! kok aku malah disuruh nemenin kamu ganti baju si? Kamu kan__"
"Temenin di luar Jasmine, bukannya temenin di dalem. Kebiasaan ya, otak kamu ini," ujar Dewa memotong ucapan Jasmine yang sudah berfikiran buruk padanya.
"Yaudah maaf."
"Aku maafin, yaudah kalo gitu ayoo.... "
Dewa dan Jasmine pun akhirnya pergi dari area lapangan meninggalkan Cika yang masih menatap tak percaya jika Dewa lebih memilih botol air yang Jasmine berikan dari pada dirinya. Padahal sedari tadi Cika lah yang rela berletih-letih mengeluarkan seluruh suaranya untuk berteriak menyemangati Dewa namun Dewa malah tak menganggapnya ada.
"Yang sabar ya Cik," ucap Jeni mengelus punggung Cika.
"Lagian nih Cik, ngapain sih lu masih aja baik sama Dewa. Lu bisa lihat sendiri kan kelakuan Dewa gimana ke lu? Emang dasar gak tau terima kasih tuh anak!" ujar Bimo yang menghampiri Cika setelah selesai latihan bersama Caka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadewa Biantara ( SELESAI)
Fanfiction~Sudah Tamat ~ Bagaimana jika Sadewa Biantara sebagai cowok yang dikenal sebagai anak biang rusuh di sekolahnya dan mempunyai rekor sebagai siswa yang bolak balik ruang BK setiap hari, jatuh cinta kepada seorang gadis yang baru ditemuinya pertama ka...