40 || Fakta Yang Terungkap

216 45 4
                                    

Dewa terus berlari mengarah ke toilet perempuan berada, Dewa sudah tak peduli jika nanti dirinya akan diteriaki oleh siswi-siswi karena telah berani memasuki kawasan toilet perempuan. Karena yang terpenting bagi Dewa adalah ia harus segera menemukan keberadaan Jasmine.

"Jasmine!" Panggil Dewa yang menggema di seluruh ruangan, untung saja keadaan di toilet saat itu tengah sepi, jadi Dewa tidak akan menjadi bahan amukan oleh para siswi.

''Dewa."

Dewa yang mendengar suara Jasmine memanggilnya dengan lirih langsung bergerak membuka satu-persatu pintu kamar mandi yang masih tertutup. Dewa membelalakan matanya begitu membuka pintu toilet ke empat karena melihat tubuh Jasmine yang sudah luruh ke lantai.

"Jasmine, kamu kenapa?" Dewa berjongkok menghadap Jasmine yang terkurai lemas di lantai.

"Dari tadi aku mual-mual terus sampe badan aku lemes banget sekarang," jawab Jasmine lirih.

"Yaudah kita ke UKS ya, kamu tahan sebentar." Jasmine hanya bisa pasrah ketika Dewa menggendong tubuhnya ala bridal style.

Jangan tanya bagaimana reaksi semua murid sekolah ini ketika melihat Dewa menggendong Jasmine. Walaupun semua orang kini tau, jika Jasmine adalah pacarnya Dewa tapi tentunya mereka tak menyangka jika Dewa akan melakukan itu di area sekolah.

Tetapi mau bagaimana pun Dewa bertingkah tetap saja tidak ada satupun yang berani berkomentar karena mereka semua tau Dewa adalah orang yang berkuasa di sekolah ini. Meskipun akhir-akhir ini Dewa memang sedikit berubah dan tak senakal dulu tapi itu semua tak mengurangi ketakutan mereka pada sosok Dewa yang dulunya berandalan.

"Whatss!? ngapain sih, si Dewa pake gendong-gendong Jasmine segala?" Cika yang melihat pemandangan itu langsung di buat panas dan emosi.

"Kecentilan banget tau gak si Jasmine, pasti Jasmine lagi pura-pura sakit aja biar dapet perhatian dari Dewa," jawab Jeni yang tak kalah emosinya.

"Dasar cewek gatel!!!" umpat Cika dengan mengepalkan tangannya.

.
.
.

"Minum dulu," titah Dewa membantu Jasmine untuk duduk agar bisa meminum teh hangat yang ia bawakan.

"Kamu istirahat dulu ya, disini sampe pulang sekolah. Pokoknya jangan kemana-mana sebelum aku dateng," perintah Dewa yang hanya bisa Jasmine angguki karena Jasmine tau, Dewa sangat tak suka jika perintahnya dibantah.

"Yaudah aku ke kelas dulu, inget! jangan kemana-mana. Kalo udah bel pulang aku bakalan kesini jemput kamu." pamit Dewa setelah mencium kening jasmine lalu menghilang di sebalik pintu UKS.

💘💘💘

Ketika berada di kelas, Dewa hanya terus melamun dan tak berniat untuk berbicara sedikitpun bahkan ketika kedua sohibnya mengajaknya berbicara, Dewa pun enggan menjawabnya.

"Kenapa si Dewa?" bisik Caka yang Bimo jawab dengan gelengan.

"Dewa...." panggil Caka yang tak mendapat respon dari Dewa.

''Dewa." Caka kembali memanggil Dewa sambil melambaikan tangannya tepat di depan wajah Dewa namun tetap saja Dewa tidak meresponnya juga.

''Dewa!!!" Dewa pun langsung terkejud ketika Bimo berteriak di kupingnya.

"Lu kenapa sih, teriak-teriak di kuping gua. Lu kira gua budek apa!" sentak Dewa memukul Bimo.

"Eh biji salak! Dari tadi gua sama Caka juga udah manggil-manggilin lu. Elu nya aja yang budek makanya gua teriak," jawab Bimo kesal.

Sadewa Biantara ( SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang