37 || Salah Sasaran

226 47 8
                                    

Dewa dan Caka menghabiskan jam istirahat mereka dengan ngobrol-ngobrol santay di kantin tapi tanpa Dewa duga ada seorang perempuan yang menghampirinya dengan membawakan sebotol air minum dan juga sepucuk surat untuknya. Sudah dipastikan jika Cika lah yang menyuruh perempuan itu menemui Dewa.

"Permisi Ka," ucap gadis itu menunduk.

"Siapa?" tanya Caka yang Dewa gelengi.

"Aku kesini cuma mau nganterin botol air sama surat aja ini aja kok buat Ka Dewa." Gadis itu pun menyerahkan botol air dan surat itu pada Dewa.

"Dari siapa?" tanya Dewa.

"Mungkin jawabannya ada di surat itu kak, yaudah kalo gitu aku permisi dulu." Gadis itu akhirnya berlalu pergi meninggalkan Dewa.

"Siapa coba yang ngirim beginian buat lu? Eoh!! Gua tau, jangan-jangan lu punya pengagum rahasia lagi," ujar Caka yang mendapat tatapan sinis dari Dewa.

Dewa seakan tak peduli dengan semuanya, terbukti dari botol dan surat itu yang Dewa letakan begitu saja di atas meja.

"Lu emangnya gak mau tau apa isi surat itu, Wa?"

"Ngapain, paling juga cuma orang iseng aja."

"Tapi kalo misalnya itu penting gimana? Lu kan juga harus ngehargain orang yang udah ngasih itu ke lu," ucap Caka menasehati Dewa.

Setelah Dewa fikir-fikir tak ada salahnya juga membuka surat itu karena apa yang dikatakan Caka ada benarnya juga jika ia harus menghargai orang yang telah memberikan ini untuknya, rasanya akan sangat jahat jika ia mengabaikannya begitu saja.

"Yaudah gua buka." Tangan Dewa beralih untuk mengambil surat beramplop biru laut tersebut di atas meja lalu mengeluarkan isi suratnya.

Isi dari surat tersebut yaitu, :

Hay Dewa, kamu mungkin bingung siapa pengirim surat ini sebenarnya tapi aku mau kamu tau kalo aku ini pengagum rahasia kamu selama ini, aku tulis surat ini karena aku gak berani buat ngomong atau nemuin kamu secara langsung. Aku harap dengan surat ini kamu bisa tau kalo keberadaan aku ada disekolah ini. Disini aku mau cerita kalo aku sakit parah dan dokter bilang umurku udah gak lama lagi.

Maka dari itu aku mau buat permintaan terakhir sebelum aku pergi yaitu, bisa ketemu dan ngobrol deket sama kamu, Dewa. Aku harap kamu bisa nemuin aku selepas pulang sekolah ini di Perpustakaan.
Dan jangan lupa minum air yang udah aku kasih ya, karena kata Nenek aku itu bukan sembarang air putih, siapa aja yang minum air itu, tubuhnya akan sehat dan bugar secapek apapun dia. Aku bakalan bahagia banget kalo kamu mau ngelakuin itu semua demi aku.

Salam              
Pengagum Rahasiamu


"Apa isinya?" tanya Caka yang kepo sedari tadi.

"Lu baca sendiri deh," jawab Dewa memberikan surat itu.

Dengan seksama Caka membaca satu per satu kata yang terdapat dalam surat itu dan benar dugaannya jika ini adalah surat dari pengagun rahasianya Dewa.

"Tuh gua bilang apa pasti ini tuh dari pengagum rahasia lu. Tapi menurut gua sih, lu harus nemuin orang yang ngirim surat ini deh. Soalnya kasian kan umurnya udah gak panjang lagi, itung-itung lu berbuat baik juga sama orang lain," ucap Caka.

"Iya sih tapi kan Jasmine...." jawab Dewa menggantungka kata katanya.

"Kalo soal Jasmine mah gampang, Jasmine pasti ngerti kok dan gak mungkin juga Jasmine marah sama lu cuma gara-gara ini," ujar Caka.

Sadewa Biantara ( SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang