"Ibu??" Ketika Dewa melihat wanita paruh baya di samping Jasmine, Dewa teringat akan satu hal, bukankah wanita ini adalah orang yang ditolongnya kemarin dari 2 pelaku jambret?
Dewa hanya bergeming dalam hatinya ketika mengetahui jika ibu yang kemarin ditolongnya ternyata adalah ibunya Jasmine. Pantas saja ketika wanita itu tersenyum langsung mengingatkan Dewa pada senyum manis yang dimiliki Jasmine.
"Kamu ... anak yang nolongin ibu kemarin, kan?'' tanya ibu.
Pak Damar dan kedua orang tua Dewa pun langsung menghampiri Dewa untuk mendengar kejelasan yang sesungguhnya.
"Nolongin ibu?" tanya Jasmine.
"Iya, kemarin tas ibu dijambret sama 2 preman di jalan, tapi untungnya ada anak laki-laki ini yang nolongin ibu. Ibu bener-bener gak nyangka kalo dia ini orang yang mau Ayah dan Ibu jodohkan sama kamu," jawab Ibu.
"Tapi ibu gapapa kan?" tanya Pak Damar yang langsung memasang wajah khawatir pada istrinya itu.
"Ibu gapapa kok yah. Untung aja, ada anak ini yang nolongin ibu. Oh iya, nama kamu siapa?" tanya ibu.
"Dewa, bu," jawab Dewa sambil menyalimi tangan ibu itu.
"Jasmine, kamu harus tau kalo Nak Dewa babak belur seperti ini karena nolongin ibu kemarin, dan coba kamu lihat sekarang." Wanita paruh baya itu pun melipat ke belakang kemeja yang menutupi pergelangan tangan Dewa. "Tangan nak Dewa bahkan terluka cuma karena ngelindungi ibu dari 2 preman itu. Ibu sangat berterima kasih sama nak Dewa yang mau nolong Ibu tanpa pamrih."
"Sama-sama bu, itu udah jadi kewajiban Dewa buat nolong sesama apalagi orang yang lemah," jawab Dewa tersenyum bangga.
"Ayah sudah tau dari awal jika Dewa ini sebenarnya anak yang baik, jadi gak salah kalo Ayah menjodohkan Jasmine sama dia," ucap Ayah menatap istrinya.
Kedua orang tua Dewa hanya bisa termenung ketika mengetahui alasan mengapa Dewa babak belur kemarin malam. Mereka berdua pastinya cukup terkejud jika Dewa yang notabennya adalah pembuat onar ternyata masih mempunyai sisi baik untuk menolong sesamanya.
"Kalian udah saling kenal sebelumnya?" tanya Ayah yang Dewa angguki dengan semangat.
"Jasmine ini dulu pernah nolongin Dewa waktu Dewa dikeroyok sama anak sekolah lain, dan semenjak saat itu, Dewa yakin kalo Dewa udah jatuh hati sama Jasmine," jawab Dewa menatap lembut Jasmine.
"Ayah tau, kamu bersikap buruk seperti tadi sama Ayah sebagai bentuk perlawanan kamu yang gak mau dijodohin, tapi setelah kamu tau ternyata Jasmine yang mau dijodohin sama kamu, kamu langsung berubah sikap seperti ini. Ayah sangat sangat yakin kalo kamu ini anak yang baik dan mampu menjaga Jasmine nantinya," ujar Ayah menepuk pundak Dewa.
"Maafin Dewa Yah, Dewa bener-bener minta maaf tadi udah gak sopan sama Ayah," ucap Dewa menyalimi tangan Ayah.
"Ayah mengerti kok, yang penting sekarang kamu terima kan perjodohan ini?" tanya Ayah memastikan.
"Terima yah terima, 100% Dewa terima," jawab Dewa semangat.
🌻🌻🌻
Saat ini Jasmine tengah duduk berdua di bangku taman rumahnya bersama Dewa. Jasmine diberi tugas oleh Ayahnya untuk mengobati luka-luka lebam di wajah Dewa, sementara orang tuanya berada di ruang tamu untuk mengobrol lebih jauh tentang perjodohan ini bersama kedua orang tua Dewa.
Jasmine sedikit merasa risih ketika Dewa terus tersenyum sambil memandanginya tanpa henti dikala ia sedang serius mengobati lukanya Dewa. Jasmine pun bingung entah apa yang sedang Dewa fikirkan sampai senyum-senyum sendiri saat menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadewa Biantara ( SELESAI)
Fanfikce~Sudah Tamat ~ Bagaimana jika Sadewa Biantara sebagai cowok yang dikenal sebagai anak biang rusuh di sekolahnya dan mempunyai rekor sebagai siswa yang bolak balik ruang BK setiap hari, jatuh cinta kepada seorang gadis yang baru ditemuinya pertama ka...