Setelah ulangan kenaikan kelas dan pembagian hasil nilai kemarin, sekolah meliburkan anak muridnya hingga 2 minggu ke depan. Dan pagi hari ini, Jasmine dan Dewa gunakan untuk menonton acara kartun televisi kesukaan mereka yaitu Doraemon. Mereka tertawa melihat kelucuan tokoh kucing yang ada di serial kartun tersebut.
Tapi tiba-tiba serial kartun tersebut diganti dengan kilas berita hari ini.
"Kilas berita hari ini, kembali terjadi kecelakaan pesawat Garuda Air207 pada sekitar pukul 21:00 malam tadi, pesawat tersebut jatuh di perairan Pulau Jawa dan saat dikonfirmasi oleh petugas sudah terdapat korban Jiwa sekitar 150 orang dinyatakan meninggal dan 49 korban lainnya dinyatakan hilang dari seluruh jumlah penumpang dan awak kapal yaitu, 199 orang. Dan utuk keluarga yang ingin mencari keberadaan anggota keluarganya yang hilang untuk diharapkan bisa datang ke pos pencarian jenazah secepatnya," ucap pembawa berita tersebut.
Seketika itu yang ada di fikiran Jasmine hanyalah kedua orang tuanya yang juga terbang 1 jam selang tragedi pesawat itu terjatuh.
"Ayah, Ibu.... " gumam Jasmine dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.
"Kamu tenang ya, siapa tau itu pesawat berbeda yang Ayah dan Ibu kamu tumpangin," ucap Dewa mencoba menenangkan Jasmine.
"Tapi Dewa, dari semalem aku gak bisa ngehubungin nomor Ayah ataupun Ibu, Ayah dan Ibu bilang kalo mereka udah sampe disana mereka bakalan nelfon aku tapi nyatanya enggak," jawab Jasmine dengan tangisan.
"Kita harus ke pos pencarian jenazah itu supaya kita tau apa ada jenazah Ayah atau Ibu kamu disana," sambung Dewa.
.
.
.Akhirnya Dewa mengajak Jasmine untuk datang ke pos tempat pencarian Jenazah. Petugas pun memberi tau nama-nama korban kecelakaan pada pesawan Garuda Air207 tersebut.
"Pak, apa ada korban atas nama Damar dan Lastri? Mereka berdua pasangan suami istri Pak," ucap Dewa bertanya pada petugas tersebut.
"Iya, dari identitasnya tertulis korban atas nama Damar dan Lastri yang berumur sekitar 50 dan 46 tahun sudah ditemukan jasadnya dalam keadaan meninggal dunia," ucap petugas itu membaca kertas yang berisi nama-nama korban.
Jasmine pun langsung histeris ketika tau ternyata kedua orang tuanya masuk ke dalam nama korban meninggal dunia dalam pesawat tersebut.
"Ayah!! Ibu!!"
Jasmine berlari keluar pos dengan keadaan yang sedang hujan deras saat itu, tubuhnya luruh ke jalanan karena masih tak percaya jika kedua orang tuanya harus pergi secepat ini karena tragedi berdarah pesawat itu.
"Ayah!!! Ibu!!! Kenapa kalian tega ninggalin Jasmine. Kenapa Ayah sama Ibu pergi!!" teriak Jasmine dalam isakan tangisnya.
"Jasmine, kamu harus ikhlas mungkin ini takdir Tuhan yang terbaik untuk Ayah sama Ibu kamu," ucap Dewa ikut luruh ke jalanan bersama Jasmine.
"Enggak Dewa, ini gak adil!! Kenapa Tuhan harus ambil dua orang yang paling berarti dalam hidup aku, kenapa Tuhan gak ambil aku juga?"
"Jasmine!! Mereka pergi bukan karena kemauan mereka sendiri tapi ini udah takdir dari Tuhan. Kamu harus sadar selama ini mereka udah berjuang mati-matian cuma bisa liat kamu sehat dan sembuh tapi apa dengan mudahnya kamu bilang kenapa Tuhan gak ngambil kamu juga?" tanya Dewa dengan penuh tekanan.
Jasmine hanya bisa terus menangis tanpa bisa menjawab perkataan Dewa, hatinya terasa sakit jika harus menerima kenyataan bahwa kedua orang tuanya harus pergi selama-lamanya.
Dewa memeluk Jasmine untuk mencoba memberikan Jasmine kekuatan menghadapi ini semua.
💔💔💔
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadewa Biantara ( SELESAI)
Fanfiction~Sudah Tamat ~ Bagaimana jika Sadewa Biantara sebagai cowok yang dikenal sebagai anak biang rusuh di sekolahnya dan mempunyai rekor sebagai siswa yang bolak balik ruang BK setiap hari, jatuh cinta kepada seorang gadis yang baru ditemuinya pertama ka...