08 || Awal Yang Baik

440 90 8
                                    

Seorang gadis manis yang tengah duduk di halte bus sambil menikmati semilir angin sore pun dikejutkan dengan kehadiran laki-laki yang entah dari mana asalnya yang tiba-tiba duduk di sebelahnya. Siapalagi jika bukan, Dewa.

"Hay," sapa Dewa yang terus memperhatikan gadis yang ada di sampingnya kini.

"Kamu nunggu bus juga?" tanya gadis itu.

"Enggak kok, aku bawa motor," jawab Dewa sambil menunjuk motornya yang bertengger manis di dekat halte.

"Terus ngapain kamu ke sini bukanya langsung pulang?"

"Nungguin kamu," jawab Dewa tersenyum.

Gadis itu pun hanya tersenyum malu saat Dewa mengatakan hal itu. Rasanya Dewa benar-benar dibuat meleleh dengan senyum memabukan yang gadis itu miliki. Ternyata memang benar jika bidadari tak bersayap itu ada dan nyata, bahkan sekarang bidadari itu telah menjelma menjadi sosok gadis manis di dekatnya. #Eaaaa

"Mau aku anter pulang?" tanya Dewa.

"Makasih atas tawarannya tapi aku udah biasa kok naik bus lagian rumah aku jauh dari sini"

"Sejauh apapun kalo sama kamu pasti bakalan terasa deket," ujar Dewa yang beralih menjadi tukang gombal dan hanya direspon dengan senyuman yang bersahabat dari gadis itu.

"Oh iya, kata orang kalo tak kenal maka tak sayang jika tak sayang maka tidak jadian. Jadi, sebelum kita jadian nama kamu siapa?" tanya Dewa mengulurkan tangannya.

Gadis itu benar-benar tertawa karena tingkah lucu Dewa yang ingin mengajaknya berkenalam namun omongannya harus muter ke mana-mana.

"Jasmine." Tangan Dewa seakan disengat bervolt-volt listrik saat tangan gadis itu membalas uluran tangannya, Dewa rasa sehabis ini ia takan mencuci tangan nya untuk seminggu ke depan.

"Jasmine, nama yang cantik secantik orangnya," gumam Dewa.

"Kalo nama kamu?"

"Sadewa Biantara panggil aja sayang eh maksudnya panggil aja Dewa hehehe 😂😂"

"Kamu ternyata lucu ya," ucap gadis yang sekarang Dewa tau bernama Jasmine itu.

"Kamu bilang tadi?"

"Kamu lucu."

Entah mengapa saat Jasmine mengatakan jika Dewa adalah orang yang lucu saat itu juga Dewa rasa pasokan oksigennya habis dan menipis. Sebenarnya Dewa sedikit bingung kemana hilangnya image dingin dan coolnya dihadapan gadis-gadis saat bersama Jasmine, kenapa begitu mudahnya ia bisa terbawa perasaan hanya mendapat perkataan yang sederhana dari bibir mungil gadis itu. Apa Dewa sudah gila jika saat ini merasa jantungnya sudah berdetak melebihi ritme kecepatan yang seharusnya?

"Bus nya udah dateng aku pulang dulu ya." Dewa mendesah pasrah ketika kebahagiaanya berniat pergi.

"Hati-hati di jalan dan jangan lupa jaga hati kamu baik-baik buat aku," ucap Dewa ketika Jasmine menaiki tangga Bus itu dan menoleh sekejab kearahnya. Lagi dan lagi gadis itu hanya bisa tersenyum pada Dewa sebelum bus itu akhirnya membawa gadis itu pergi dari hadapannya.

Setelah gadis itu menghilang, Dewa kembali menciumi tangannya yang tadi mendapat uluran dari gadis itu saat mengajaknya berkenalam

"Wangi," gumam Dewa sambil terus menciumi tangannya yang membekas wangi gadis itu.

🌹🌹🌹

Dari kamarnya, Dewa terus saja memikirkan gadis yang bernama Jasmine itu. Ini pertama kalinya Dewa merasakan apa itu yang namanya jatuh cinta, Dewa ingin sekali waktu cepat-cepat berlalu agar ia bisa segera pergi ke sekolah besok untuk bertemu dengan Jasmine. Baru kali ini Dewa merasa se-semangat ini ingin pergi ke sekolah karena sepertinya kebahagiaanya seakan datang bersamaan dengan Jasmine yang mulai hadir menghiasi harinya.

Sadewa Biantara ( SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang