Seharian penuh Dewa lewatkan dengan terus menemani Jasmine di ruang rawatnya. Dewa merasa enggan hanya untuk sekedar beranjak dari duduknya karena ingin memastikan jika Jasmine sadar dirinyalah orang yang pertama kali Jasmine lihat nanti.
"Jasmine, aku mohon kamu sadar, kamu harus liat anak kita. Kamu inget kan kalo kamu udah janji sama aku untuk gak akan pernah ninggalin aku jadi aku mohon buka mata kamu demi aku dan anak kita," ucap Dewa terisak dalam tangisnya yang terus menciumi tangan kiri Jasmine.
Papah dan Mamahnya Dewa yang ada di sana pun hanya bisa terdiam ketika melihat Dewa terisak dalam tangisnya. Seumur-umur, mereka berdua memang belum pernah melihat Dewa sesedih ini apalagi sampai menangis tanpa henti hanya karena seorang gadis seperti Jasmine.
"Dewa." Dewa segera menepis tangan Papahnya ketika beliau mengelus lembut pundaknya.
"Papah gak usah sok baik sama Dewa. Papah seneng kan ngeliat Jasmine kea gini?"
"Papah minta maaf atas kelakuan Papah selama ini tapi kali ini Papah bener-bener gak tega ngeliat kamu seperti ini."
"Gak tega Papah bilang? Jadi kemarin Papah gak ngerasa tega udah berusaha misahin aku sama Jasmine?"
"Papah minta maaf."
"Udah gak ada gunanya Pah, semuanya udah terlambat."
"Papah janji bakalan bayar semua pengobatan Jasmine tanpa syarat asalkan kamu mau maafin Papah."
Dewa fikir mungkin Papahnya sungguh-sungguh menyesal dan akan berubah setelah ini. Tapi Dewa tidak benar-benar mengetahui jika dibalik itu semua, Papahnya mempunyai maksud lain untuk memisahkannya kembali dengan Jasmine.
"Kamu mau kan maafin Papah?"
"Akan Dewa coba," jawab Dewa dengan raut wajah datarnya.
"Yaudah sekarang kamu pulang ya, nak. Biar Papah sama Mamah yang gantian jagain Jasmine," pinta Mamah.
"Enggak Mah, Dewa tetep mau disini."
"Tapi seengaknya kamu pulang untuk bersihin diri kamu, makan dan istirahat. Kamu juga harus perhatiin diri kamu sendiri, kalo kamu sakit nantinya, apa Jasmine gak akan sedih?"
Mamahnya ada benarnya juga karena bagaimana pun Dewa memang harus tetap mengurusi dirinya sendiri. Dewa tidak ingin Jasmine menyalahkan dirinya sendiri lagi ketika mengetahui jika ia sakit karena terus-menerus menemaninya di rumah sakit tanpa makan dan istirahat.
Akhirnya bujukan Mamahnya berhasil membuat Dewa pulang dengan menitipkan Jasmine pada Mamah dan juga Papahnya selama dirinya tidak ada didekat gadisnya itu.
😭😭😭
Hari ini adalah hari terakhir Dewa menjalani Ujian Nasional nya. Tak terasa sebentar lagi Dewa akan segera menuju kelulusannya. Membayangkan setelah lulus nanti dirinya dan Jasmine akan menjalani rumah tangga yang sesungguhnya membuat Dewa tersenyum. Pasti akan terasa sangat bahagia apalagi sekarang ditambah dengan kehadiran seorang bayi mungil yang menjadi pelengkap keluarga mereka. Dewa begitu tak sabar membina rumah tangganya bersama Jasmine selanjutnya, dengan dirinya akan menjadi Ayah sedangkan Jasmine akan menjadi Bunda.
"Kamu kok belum berangkat juga, nanti telat loh?" tanya Mamah ketika melihat Dewa yang malah senyum-senyum sendiri memperhatikan wajah Jasmine.
"Iya Mah, sebentar lagi."
"Kata Dokter kondisi anak kamu mulai stabil. Kamu gak mau gendong anak kamu?"
"Iya, nanti pas Dewa pulang sekolah pasti Dewa gendong dan bawa kesini." jawab Dewa tersenyum.
"Yaudah kalo gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadewa Biantara ( SELESAI)
Fanfic~Sudah Tamat ~ Bagaimana jika Sadewa Biantara sebagai cowok yang dikenal sebagai anak biang rusuh di sekolahnya dan mempunyai rekor sebagai siswa yang bolak balik ruang BK setiap hari, jatuh cinta kepada seorang gadis yang baru ditemuinya pertama ka...