Dewa membuka matanya perlahan-lahan dan mulai tersadar dari tidurnya, Dewa teringat jika tadi ia memang sangat mengatuk dan berakhir ketiduran di sofa ini. Jam sudah menunjukan pukul 7 malam, lantas dimana Jasmine, mengapa Jasmine tidak membangunkannya?
"Bi, Jasmine mana?" tanya Dewa menghampiri Bi Ayu yang sedang mencuci piring di dapur.
"Tadi sih Bibi liat Jasmine keluar, pas Bibi tanya, katanya mau liat bintang," jawab Bibi.
"Liat bintang?" tanya Dewa pada dirinya sendiri. "Yaudah deh Bi kalo gitu Dewa mau nyamperin Jasmine dulu" ucap Dewa meninggalkan Bi Ayu.
Dewa mencari keberadaan Jasmine di luar rumahnya seperti yang Bi Ayu bilang tadi. Tetapi Dewa sama sekali tak menemukan dimana istrinya itu berada. Tapi ketika Dewa tengah tengok kanan kiri mencari Jasmine tiba-tiba saja ada suara yang memanggilnya.
"Dewa."
Bulu kunduk Dewa berdiri kala ada yang memanggilnya tanpa wujud.
"Se-se-setan!" teriak Dewa menutup matanya.
"Dewa di sini."
Dewa membuka matanya sedikit dan mendengakan kepalanya untuk melihat ke atas genteng rumahnya dan ternyata Jasmine yang sedari tadi memanggilnya sambil melambaikan tanganya.
"Jasmine, kok kamu bisa ada di situ si? kalo kamu jatoh gimana?" tegur Dewa yang tak Jasmine hiraukan.
"Kamu tunggu di situ jangan ke mana-mana, biar aku yang naik," ucap Dewa berlalu pergi dan kembali setelah mendapat tangga untuk naik ke atas genteng.
"Ayo Jasmine turun," Dewa langsung menarik tangan Jasmine saat sudah sampai di atas genteng.
"Sebentar Dewa, aku kan lagi liat bintang," jawab Jasmine yang menepis halus genggaman Dewa.
"Kan bisa liat bintang di bawah gak usah sampe harus naik-naik ke genteng segala, kalo kamu jatoh gimana? Kan aku yang sedih," ucap Dewa.
"Dari pada kamu marah-marah mendingan kamu duduk sebelah aku, kita liat bintang sama-sama. Kan kalo liat keindahan bintang-bintangnya dari sini jadi keliatan jelas tanpa penghalang," ucap Jasmine pada Dewa yang sudah duduk di sebelahnya.
"Saat aku kecil dulu, aku suka ngeliat bintang sama Ayah dan Ibu. Mereka selalu bilang "kalo bintang emang gak selalu terlihat. Tapi dia selalu ada" dan aku yakin walaupun Ayah sama Ibu udah pergi tapi mereka akan selamanya di hati aku dan gak akan pernah ninggalin aku sendiri karena yang tak terlihat belum tentu gak ada," ucap Jasmine menghapus air matanya yang luruh.
"Percaya sama aku kalo Ayah sama Ibu kamu pasti lagi tersenyum bahagia disana karena mereka bangga ngelihat kamu bisa ikhlasin kepergian mereka kea gini," ucap Dewa ketika Jasmine menyenderkan kepalanya di pundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadewa Biantara ( SELESAI)
Fanfiction~Sudah Tamat ~ Bagaimana jika Sadewa Biantara sebagai cowok yang dikenal sebagai anak biang rusuh di sekolahnya dan mempunyai rekor sebagai siswa yang bolak balik ruang BK setiap hari, jatuh cinta kepada seorang gadis yang baru ditemuinya pertama ka...