10. Father?

17.5K 2.4K 528
                                        

Soobin cuma menatap dengan tatapan yang sulit di artikan ke ayahnya itu.

Sebenarnya dia tadi mau pergi sama mamanya Yeonjun ke restoran tapi gak jadi, karena entah ada masalah apa ayahnya nyuruh dia datang ke sel penjaranya.

Mau apa lagi ayahnya itu? Eh itu ayahnya asli? Kan Soobin gak tau ayahnya siapa.

"Jadi, maksud ayah nyuruh aku kesini itu buat apa?" tanya Soobin sambil menatap kearah handphonenya.

Ayahnya itu menatap kearah handphone anaknya yang terlihat mahal itu.

"Oh? Kamu sudah jadi pelacur seperti ibumu yang sudah mati itu ya?"

Telinga Soobin panas mendengar ucapan ayahnya itu, ayahnya nyuruh dia buat datang kesini hanya mau menghinanya seperti itu?

"Atau kamu jual diri ke om-om yang ayah pernah tawarkan itu? bagus Soobin, kemarin sok menolak padahal aslinya mau juga."

Menjijikan, batin Soobin saag mendengar hal itu.

Nada bicara ayahnya itu sangat terdengar mengejek dan menyakitkan sekali di telinga Soobin.

Sebenarnya dia gak mau bertemu lagi dengan ayahnya, biarkan saja dia mati dengan perlahan di sel penjara yang kumuh ini.

Tapi Soobin masih bingung, ayahnya itu ada maksud apa manggil dia kesini?

"Soobin tidak mengerti ayah bicara tentang apa, intinya ayah mengapa menyuruh Soobin kesini? Kalo gak ada alasan Soobin mau pulang," ucap Soobin yang mulai risih sendiri dengan ayahnya yang kebanyakan basa-basi itu, langsung saja bicara apa salahnya.

Ayahnya itu tertawa dari balik sel membuat Soobin seketika takut sendiri, entah mengapa rasanya sangat tidak nyaman sekali, dulu saat dia dirumah ada ibunya yang suka memeluknya, sekarang? Apa? Dia sendirian disini.

Lalu dia punya pacar, tapi Soobin gak mau pacarnya itu tau tentang masalah gak bermutu seperti ini.

Kesimpulannya, dia sangat takut sekarang.

"Ayah cuma mau bilang ini ke kamu, hati-hati aja saat pulang ke rumah, mungkin saja nanti ada rentenir yang datang ke rumah, mereka gak akan pernah bisa menagih ke ayah lagi, kan ayah sudah disini, jadi nikmatilah rasanya dikejar-kejar oleh rentenir, sudah sana pulang."

Soobin terdiam, jadi selama ini yang terus-terusan ingin mendobrak pintu rumahnya itu seorang rentenir?

Ayahnya itu tertawa seperti orang gila di balik sel, Soobin cuma menatap ayahnya lalu berdiri untuk pergi dari sel tempat ayahnya ditahan itu.

"Mati sana."

Soobin mengatakan dua kata itu sebelum dia pergi dari sel ayahnya itu.

"Anak kurang ajar, dasar anak pelacur, biadab." Soobin mencoba menulikan telinganya saat ini, dia gak akan peduli dengan cacian ayahnya lagi, dia gak akan pernah mau tau tentang ayahnya lagi, mau mati atau mau sakit, dia gak akan pernah peduli lagi.

Dia gak akan pernah lagi menganggap orang yang terkurung di dalam sel penjara itu sebagai ayahnya, tidak akan lagi, dia gak punya ayah, baginya dia cuma punya ibu yang sudah tenang disana.

***
"Oh, hai Soobin, ngapain disini?" sapa seseorang membuat Soobin menoleh, lalu kaget saat tau siapa yang menyapanya.

Ini orang bukannya sangat suka sekali membullynya?

"Hi kak, ah aku ada keperluan disini, kalo kakak ngapain disini?" sapa Soobin balik lalu bertanya walaupun aslinya dia sedikit merinding karena takut aja sama perempuan di depannya ini, entah kenapa ini orang lagi pura-pura baik atau gimana.

Alone -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang