7. Friend.

18.4K 2.5K 238
                                    

Dayoung menunduk ketika dia berpapasan dengan Irene yang baru saja melewatinya, dia malu kalau bertemu sama gurunya itu apalagi semya orang tau kalau gurunya itu pernah menamparnya.

Ya walaupun yang salah emang dirinya sih.

"Lho? Kemana sifat sombong lo itu, hilang gara-gara dimaluin sama ibu Irene?" ucap seseorang sambil tertawa membuat Dayoung langsung menoleh, sialan kenapa jadi dia yang sekarang diejek.

Dayoung menatap remeh kearah cewek di depannya, dasar gak tau diri padahal dia kemarin baru saja dipermalukan sama Yeonjun di kantin dan sekarang bisa-bisanya nih orang mengejek dia.

Mau cari perhatian sama dia?

"Lo lagi ngapain? Ngetawain gue? cari perhatian ya? Oh iya gue baru sadar kan lo kemarin langsung ditinggalin sama teman-teman lo gara-gara sok kaya padahal aslinya miskin, kasihan banget deh," skakmat Dayoung membuat cewek di depannya itu langsung mau menampar Dayoung karena berani sekali mengejeknya.

Dayoung sebenarnya dijauhin juga, tapi setidaknya dia masih ada teman dan dia kaya, gak sok-sok kaya kayak orang di depannya ini.

Soobin yang baru saja mau lewat di daerah situ langsung pindah arah, lebih baik menghindari daripada dia berurusan sama dua cewek gila yang kemarin-kemarin selalu bermasalah sama dia.

"Lo kenapa pindah arah? Kan kalo lewat sini lebih cepat, ayo bareng gue aja," ucap seseorang sambil menarik tangan Soobin agar tidak jadi lewat kearah sana dan tetap lewat kearah Dayoung yang sedang adu mulut sama cewek yang mengambil handphonenya kemarin.

Soobin menoleh, lo ini siapa coba?

Oh, ini orang yang kemarin membelanya dikantin itu, pacarnya Mark, teman Yeonjun.

"Lee Haechan, tapi spesial buat lo, panggil aja gue Echan," ucap Haechan sambil mengulurkan tangannya kearah Soobin.

"Choi Soobin, eh maaf gak bisa menyambut tanganmu, kata anak-anak tanganku kotor," jawab Soobin membuat Haechan mengeryitkan dahinya, apa-apaan itu, dia bisa melihat kalau tangan Soobin bersih kok.

Soobin emang suka gitu kalau diajak salaman, kata orang-orang di sekolahnya kalau salaman sama Soobin bakalan dapat penyakit, kan ibunya pelacur bisa saja Soobin terkena HIV.

Walaupun ibunya Soobin aja gak ada penyakit itu, orang-orang disini emang selalu berpikiran aneh.

Lagian kan yang bekerja sebagai pelacur itu ibunya, mengapa dia kena penyakitnya, seolah-olah Soobin yang menjadi pelacurnya.

Bahkan sekarang ibunya sudah meninggal dan orang-orang masih saja mengejeknya, emang gak punya hati orang-orang di sekolah ini.

"Alah alasan macam apa itu," jawab Haechan sambil menarik tangan Soobin.

Soobin tersenyum namun saat berpapasan sama Dayoung dia kicep sendiri, saat melihat cewek itu, Soobin bawaannya merasa bersalah aja.

Dia masih merasa bersalah gara-gara Irene yang menampar Dayoung saat itu, dia tau pasti itu memalukan sekali bagi tuh cewek.

Bisa saja aslinya Dayoung itu baik, namun terjebak dalam image yang buruk, siapa yang tau?

"Biasa aja kali, gak usah buang muka juga, gue bukan hantu," sindir Dayoung entah kepada siapa tapi Soobin tau itu pasti sindiran buat dia.

Setelah itu Dayoung pergi dari tempat itu, dia juga malas harus berantem sama cewek yang menjebak Soobin itu.

Kalau nih cewek macem-macem lagi sama Soobin bisa bahaya, langsung hilang nyawanya besok, batin Haechan sambil mengajak Soobin agar segera menuju ke kelasnya.

Alone -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang