21. Secret.

13.6K 1.9K 132
                                    

Haii.

***
Soobin, Yeonhee, dan Renjun sedang berdiri bersama sambil memperhatikan para team olimpiade yang lain, mereka jadi sedikit ragu apakah kali ini mereka akan menang lagi?

"Menurutmu, kita bisa menang atau tidak?" tanya Soobin membuat Yeonhee bingung, saat ada Seungeun aja mereka tetap aja menang, apalagi di tambah sama Renjun sekarang, pasti mereka bisa menang telak.

Yeonhee menoleh kearah para penonton lalu dia melihat orang tuanya ikut menonton lalu melambaikan tangannya.

Soobin bahkan melihat orang tua Renjun juga karena Renjun barusan melambaikan tangannya juga ke pasangan suami istri itu.

Sedangkan dia cuma bisa melihat saja, lagipula gak mungkin dia ikut melambaikan tangan ke orang gak dikenal.

"Bin, kamu gak melambaikan tangan ke pacarmu?" tanya Yeonhee membuat Soobin menoleh dan disana ada Yeonjun bersama orang tuanya, orang tua Yeonjun maksudnya.

Soobin memang mendapatkan pesan kalau Yeonjun datangnya sedikit telat karena mengurusi sesuatu dan ternyata ini urusannya.

Dia tersenyum lalu melambaikan tangannya lalu dirinya langsung ditarik oleh Renjun dan Yeonhee karena acaranya sudah mau dimulai.

"Fokus, aku tau dari tadi kamu gak fokus Soobin, biasanya kamu selalu optimis tapi entah kenapa kamu tadi menjadi pesimis duluan," ucap Yeonhee sambil menatap kearah Soobin yang terdiam mendengar ucapan Yeonhee barusan.

Iya, biasanya dia selalu optimis dan yakin akan menang tapi entah kenapa pikirannya campur aduk sekarang.

Dia masih syok karena pacarnya seorang pembunuh siswa di sekolahnya, dia tidak bisa melupakan hal itu dengan cepat, namun dia juga tidak bisa lari dari pacarnya.

"Kalau kamu ada masalah tolong di kesampingkan dulu, ini demi sekolah, demi beasiswamu juga, benarkan?"

Soobin tiba-tiba langsung menampar pipinya dengan keras membuat yang lain langsung menoleh kearah Soobin.

Bahkan Yeonjun menatap bingung kearah pacarnya itu, dia ngapain?

"Maaf, aku sudah fokus sekarang."

Lalu mereka segera berdiskusi sebentar sebelum acaranya dimulai.

***
Ya seperti ucapan Yeonhee dan Renjun sebelum acara dimulai, sekolah mereka menang lagi, Soobin saja yang pesimis duluan, padahal yang banyak jawab tentu saja Soobin siapa lagi.

"Maaf ya, aku tadi lagi kepikiran sesuatu," ucap Soobin sambil menunduk membuat mereka berdua langsung mencoba membuat Soobin menghentikan hal tersebut.

Lalu guru yang membawa mereka ke sini datang, bukan pak Namjoon, tapi ibu Irene.

"Selamat untuk kalian bertiga, ibu sudah tau pasti kalian akan menang, selamat ya, kalian mau makan apa? Akan ibu traktir," ucap Irene membuat ketiga remaja itu senang, soalnya jarang-jarang sekali ada yang mengajak mereka makan-makan seperti ini.

Bukan berarti pak Namjoon itu jahat, dia gak jahat kok dia bahkan suka memberi mereka makanan dan uang saku katanya hadiah dari dia, ya lumayan sih bagi Yeonhee, tapi bagi Soobin ini sangat berharga.

"Terus ibu dengar kamu bawa-bawa beasiswanya Soobin, Yeonhee? Mau jadi anak nakal kamu?" tanya Irene sambil menatap kearah Yeonhee yang sudah ngeri duluan, Irene langsung mencubit pipi muridnya dengan pelan.

"Soobin tadi pesimis, makanya aku bilang demi beasiswa juga, lagian aku gak bakalan bawa-bawa itu kalo dianya gak pesimis seperti tadi," bela Yeonhee sambil menoleh kearah Renjun yang dari tadi cuma diam saja sambil menoleh kearah 3 orang di depannya itu.

Alone -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang