41. Begin.

9.7K 1.5K 194
                                    

Hai.

Thanks yang masih nungguin cerita gajeku:)

Btw, tulis tentang aku dong di secretoku, linknya ada di bio, tulis apapun jujur aja, hujat juga gapapa, lagian gak ketahuan.

***
Soobin berjalan kearah ruang guru dengan pelan, dia sebenarnya merasa aneh ketika tau kok orang-orang gak menghina dia.

Biasanya baru ketemu aja mereka langsung mengejek Soobin, disiram airlah, dilempar botol, pokoknya sudah Soobin rasain semua.

Lalu mereka pura-pura tidak tau ketika melakukan hal itu, bagai angin lewat aja.

Soobin mau jatuh atau berdarah tetap aja mereka bodoamat, Soobin merasa aman ketika guru yang menolongnya.

Guru juga tidak bisa berbuat banyak, anak-anak yang membully Soobin itu kebanyakan penyokong dana sekolah ini.

Isinya anak pejabat, anak ceo, pokoknya ada banyak sekali anak orang kaya di sekolah ini.

Kaya harta, gak kaya otak, ya begitulah rata-rata siswa di sekolahan ini.

Suka sekali memamerkan harta mereka, seperti pamer baru beli mobil mewah atau beli perhiasan yang mahal, dirampok aja mampus dia.

Soobin tidak peduli, dia langsung segera berjalan dengan cepat ke ruang guru.

Mau mengumpulkan buku yang ada ditangannya, sebenarnya ini tugas Yeonhee karena dia ketua kelas, tapi dia ada rapat bareng ketua osis karena sekolah mereka mau mengadakan acara festival sekolah.

Sudah biasa acara seperti itu, Soobin biasanya cuma jadi tukang properti kalau di acara begitu, makanya dia tidak peduli.

"Lho, kak? Tumben sendirian?" tanya seseorang membuat Soobin menoleh dan disana ada adik kelasnya, lebih jelasnya pacarnya Beomgyu, yaitu Taehyun.

"Biasanya juga sendirian," jawab Soobin sambil tersenyum lalu menjaga jarak dari adik kelasnya itu.

Bahaya jika adik kelasnya kena bully seperti dia, walaupun sepertinya gak mungkin.

"Mau dibantuin? Aku gabut nih, lagian Beomgyu lagi sibuk ikut latihan bareng pacar kakak, dia mau ikut basket juga, habis dari sini kesana aja ayo, pasti banyak anak cewek yang nonton," tawar Taehyun sambil mengambil buku yang ada ditangan Soobin.

Soobin cuma bisa menganggukan kepalanya, dia tau kalau pacarnya itu sedang menyeleksi anggota team basket yang baru.

Kalau ada yang bertanya Renjun kemana? Dia lagi wakilin olimpiade fisika yang gak terlalu besar, makanya Soobin gak disuruh ikutan, lagipula Renjun sebenarnya gak perlu, tapi siapa tau anak sekolahnya tiba-tiba mendadak bingung.

Makanya menaruh Renjun disitu sama aja dengan hal yang bagus.

Taehyun tersenyum lalu mulai berjalan dengan tangan yang penuh dengan tumpukan buku itu.

Orang-orang melihat mereka berdua, sudah mereka duga kesempatan membully Soobin itu semakin sulit saja kecuali ada orang yang berani melakukan itu langsung ke Soobin.

"Aku dengar-dengar dari temen sekelasku, kakak korban bully ya? Lucu ya, masa tampang malaikat begini bisa dibully," ucap Taehyun sambil menoleh kearah sekitar mereka ada yang menatap kearah Soobin dengan tidak suka.

Taehyun belum bisa membalas karena dia baru saja sekolah disini selama seminggu.

"Malaikat apa coba? Aku miskin jadi wajar mereka begitu, dapat sekolah disini saja sudah beruntung," jawab Soobin sambil menatap jalanan di depannya itu.

Taehyun memutarkan bola matanya, lalu baru saja dia mau menoleh kearah Soobin, kepalanya merasa dihantam dengan sesuatu yang berat dari belakang.

Membuat Taehyun langsung terjatuh pingsan dengan buku yang berserakan dimana-mana.

Alone -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang