9. Win.

16.2K 2.4K 363
                                    

Soobin terdiam sambil menatap kearah timnya yang sama sekali tidak mau mengajaknya berbicara padahal sebentar lagi acaranya akan segera dimulai.

Ya ini sih sudah sering terjadi lebih jelasnya selalu terjadi saat Soobin ikut olimpiade ini, ya palingan akan berantakan karena tidak ada kerja sama tim dan yang selalu menjawab pertanyaan ujung-ujungnya selalu Soobin sendiri.

Ketika tidak pacarnya Soobin menjadi sendirian lagi disini, bayangin saja setiap dia menoleh kemana-mana selalu ada orang yang berdampingan dimana-mana beda sama dia yang seperti orang terpojok karena sendirian.

Sebelumnya tadi ada pak Namjoon yang memberikan arahan kepada dirinya dan timnya setelah itu gurunya itu pergi lagi entah kemana.

Dia juga tadi mendapatkan pesan yang berisikan kalimat semangat dari pacarnya itu dan Soobin juga membalasnya semangat juga, dia dan pacarnya sedang sibuk dengan perlombaan masing-masing maka mereka akan berjuang disini di tempat yang berbeda.

"Hei kamu, jangan nyusahin nanti," ucap salah satu anggota timnya membuat Soobin langsung menoleh, orang itu ngomongin dia?

"Pura-pura bego lagi, aku ini lagi ngomong sama kamu, awas aja kamu nyusahin apalagi malu-maluin," lanjutnya membuat Soobin mengangguk, membuat orang yang berada di sebelah orang yang baru saja memerintah Soobin itu tersenyum kecil.

"Harusnya kamu itu bicara untuk dirimu sendiri, Seungeun," ucapnya membuat cewek disebelahnya itu menoleh dengan tajam kearah cewek yang baru saja menyindirnya itu.

"Lagipula bukankah Soobin lebih baik darimu? Dia bahkan selalu dapat nilai tambahan untuk tim kita, kamu yang beban disini asal kamu mau tau aja," lanjutnya membuat cewek yang bernama Seungeun itu ingin menjambak kunciran cewek itu.

"Lalu, kamu mau ngajak berantem disini, Yeonhee?" tanya Seungeun sambil menatap tajam kearah Yeonhee yang sedang tertawa kecil itu.

Yeonhee mengabaikan Seungeun begitu saja lalu menoleh kearah Soobin.

"Oh iya Soobin, mohon kerjasamanya," ucap Yeonhee sambil mengulurkan tangannya ke Soobin membuat Soobin membalas uluran tangan cewek itu.

Lagipula Yeonjun bilang mana ada Soobin penyakit mengerikan seperti itu, maka dari itu Soobin mulai berani membalas uluran tangan orang ke dirinya.

"Iya, mohon kerjasamanya ya," jawab Soobin sambil tersenyum membuat Seungeun yang melihat itu cuma bisa kesal sendiri.

***
Soobin duduk disana bersama timnya sambil menatap kearah-arah orang yang menonton dan dia menemukan mamanya Yeonjun yang melambaikan tangannya kearah Soobin dengan membawa kamera ditangan kirinya.

Dia kira pacarnya itu bohong ketika dia bilang mamanya akan menonton acara olimpiade itu.

Dengan begini dia tidak perlu merasa sendirian, walaupun dia masih sedih karena ibunya tidak akan pernah menonton dirinya lagi.

Soobin langsung menunduk sambil mendengarkan soal yang diberikan oleh panitia disana, dia harus menang, pokoknya dia harus menang.

Yeonhee langsung memencet bel ketika mengetahui jawaban dari soal yang diberikan membuat tim lain mendecih karena kalah cepat, Soobin bahkan baru menemukan jawabannya.

"Ah sudah, tim mereka pasti menang, kalian gak lihat disana ada tuh cowok sama cewek yang dikuncir satu itu, sudah kita nyerah aja mereka pasti menang, lagipula sekolah mereka itu sangat unggulan tau, jadi sekolahnya pasti milih orang yang pas sama acara ini," keluh tim lain membuat anggotanya mengangguk, cuma ada satu beban di tim Soobin yaitu Seungeun yang sibuk dengan rambutnya itu.

Seungeun cuma tersenyum, lagipula wajar kalo orang menganggap dia seperti itu, dia itu ikutan acara ini aja karena dimasukkan sama ibunya yang kebetulan guru disekolahnya itu.

Pintar aja enggak, mainan cuma uang plus orang dalam yaitu ibunya, lagipula Seungeun ikutan ini juga biar teman-temannya menganggap dia itu jenius padahal cuma beban aja disini.

Yeonhee dan Soobin baru saja menjawab pertanyaan bersama-sama lalu menoleh kearah Seungeun yang terlihat tidak peduli itu.

"Eh kamu, serius kamu itu beban banget sih, lebih pantas Renjun yang masuk ke tim ini daripada kamu, jawab aja gak pernah kerjaannya cuma mainin rambut doang, beban banget, dasar anak manja," ejek Yeonhee saat mereka diberi waktu jeda 5 menit.

Tim sekolah Soobin yang memimpin saat ini, Soobin tersenyum senang sambil membuka bukunya untuk membaca-baca sebentar.

Seungeun menatap tajam kearah Yeonhee, "Renjun? Apa-apaan, aku lebih pantas dari cowok itu tau!"

"Eh kamu itu gak punya malu atau gimana ya? Sudah jelas Renjun lebih pantas dari kamu, peringkat dia aja jauh diatas kamu dia 1 kamu 10, masih mau ngelak kamu?" balas Yeonhee dengan kesal membuat Soobin yang membaca buku sebentar itu cuma bisa meringis, anak tim lain cuma melihat saja, ada-ada orang lagi ada acara serius mereka malah berantem.

Soobin saat itu melihat Renjun cuma tersenyum saat melihat tidak ada namanya yang akan maju diacara olimpiade fisika itu, ya emang sih, kekuata orang dalam itu emang kuat, Renjun cuma pasrah aja.

"Lagipula kenapa gak tuh orang miskin aja yang gantian sama Renjun saat itu," ucap Seungeun tiba-tiba membuat Soobin langsung menoleh, kenapa selalu ada nama dia sih kalau tentang hal seperti ini.

Soobin bahkan gak ikut campur tapi tetap saja, dia benci sama perempuan ini, Dayoung emang ngeselin, tapi sama ngeselinnya kayak Dayoung.

"Dia emang miskin, tapi otaknya gak miskin kayak kamu, kamu mah emang kaya tapi otakmu miskin ilmu," skakmat Yeonhee sambil duduk lagi ke bangkunya saat mendengar bunyi bel yang menandakan acaranya akan segera dimulai lagi.

***
Soobin berjalan kearah mamanya Yeonjun dengan senang sambil memegang piala ditangannya, dia dan timnya itu baru saja memenangkan acara olimpiade fisika itu.

Dan tadi juga gurunya yaitu pak Namjoon langsung mengeluarkan Seungeun dari tim olimpiade fisika, gak ada gunanya banget dia disana, lagipula buat apa mempertahankan tuh cewek yang kerjaannya cuma mainin rambut doang.

Yeonhee tersenyum puas saat melihat hal itu, mampus tuh cewek.

"Wah selamat, mama sudah yakin kalau kamu bakalan menang kok, lagipula kamu tadi sama temenmu yang cewek itu sangat fokus sekali menjawab pertanyaannya," ucap mama Yeonjun saat melihat Soobin menghampirinya sambil membawa piala, muka Soobin sangat senang sekali.

"Mama dengar juga kalau pacarmu itu juga menang dipertandingan basketnya, nanti kita makan malam bareng ya buat ngerayainnya," lanjut mamanya Yeonjun membuat Soobin mengangguk dengan senang sambil memeluk mama Yeonjun.

Karena Yeonjun bilang, anggap aja mamanya seperti mamanya Soobin sendiri, makanya Soobin sangat senang saat mendengar hal itu.

Soobin merasakan handphonenya berbunyi membuat Soobin langsung mengangkatnya, dari pacarnya ternyata.

"Wah selamat ya kamu menang, kakak bangga sama kamu, sayang! Ah iya, nanti besok kakak kasih hadiah ke kamu, lagian malam ini mama bakalan buat acara makan malam kan? Kamu harus ikut," ucap Yeonjun dari balik teleponnya membuat Soobin tersenyum senang, hadiah? Dia suka hadiah.

"Kakak juga selamat, aku dengar dari mama kalo kakak menang juga dan iya aku bakalan ikut kok acara makan malamnya, mama ngajak juga tadi," jawab Soobin membuat Yeonjun tertawa kecil dari balik telepon.

"Ok, sampai jumpa nanti ya, bye."

Tbc.

Hehehe, hadiahnya apa? Tebak.

Btw, Yeonhee disini jadi baik wkwk🤣

Semoga suka ya, vote dan komen jangan lupa.

Sampai jumpa di part selanjutnya.














Salam,


Anaknya Taekook.

Alone -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang