Epilogue.

13.3K 1.6K 380
                                        

Yang minta epiloguenya nc, kalian gak ada akhlak, nanti aja ya:p

Tambahan genre, ada mpregnya, hehehe.

***
Soobin menatap kearah mayat yang berada di lab itu dengan biasa saja, sudah tau ini kerjaan siapa.

Lagipula dirinya dan pacarnya itu satu kampus namun berbeda fakultas, jika pacarnya di fakultas hukum, maka dirinya di fakultas kedokteran.

Berbeda dengan semua yang melihatnya langsung ketakutan itu, salah sendiri tuh cowok sudah bermain-main dengan pacarnya.

"Kamu tidak sedih lihat dia tewas dengan cara gak wajar begitu?" tanya seseorang membuat Soobin menoleh, dirinya menggelengkan kepalanya.

"Buat apa aku sedih? Diakan pantas mendapatkan itu," jawab Soobin sambil tersenyum lalu mulai berjalan keluar dari lab yang mulai ramai oleh mahasiswa yang mau melihat itu.

Soobin bertemu dengan pacarnya yang sedang tersenyum kearahnya itu.

"Bagaimana? Keren gak?" tanya Yeonjun saat bertemu dengan pacarnya itu, kelas Soobin batal karena ada mayat laki-laki tadi.

"Entahlah, kakak menyiram dia menggunakan asam sulfat, lalu dia langsung tewas seketika karena tidak bisa menahan mukanya yang terbakar itu," jawab Soobin dengan suara kecil membuat Yeonjun menyeringai, pacarnya bisa langsung menebak.

Mungkin karena melihat muka si cowok tadi yang terbakar jadi Soobin langsung tau apa senjata pembunuhannya.

"Salah sendiri mencoba mendekatimu, apalagi dia sebenarnya bukan suka denganmu," ucap Yeonjun sambil tersenyum itu membuat Soobin menoleh.

Lho? Soobin kira tuh laki-laki yang baru saja meninggal itu mendekatinya karena suka.

"Dia tau tentang info orang tuamu yang dulu bekerja sebagai pelacur dan dia mau menyebarkannya dan lalu memerasmu, orang tua angkatmu kaya, sayang, siapa yang gak mau memerasmu coba, sebelum kesampaian aku bunuh aja langsung," lanjut Yeonjun sambil menatap kearah Soobin yang terlihat biasa saja itu.

Apakah Soobin bosan dengan hal seperti ini ya? Sepertinya tidak sih.

"Aku sih biasa aja, ibuku emang pelacur mau bagaimana lagi, tapi dia emang pantas mati sih, thanks kak," jawab Soobin lalu menoleh kearah pacarnya sambil tersenyum manis.

Soobin masuk kuliah saja karena beasiswa juga, intinya apapun fasilitasnya, dia mendapatkannya dengan gratis.

Kalaupun beasiswanya dicabut juga dia tetap bisa kuliah disana karena Irene yang akan menanggung bayarannya, mau dia kuliah di fakultas kedokteran yang harganya sangat mahal itu, Irene gak peduli, yang penting Soobin kuliah dengan minat dirinya sendiri.

Irene juga gak meminta Soobin kuliah disini, anaknya sendiri yang mau kuliah di jurusan ini.

Berbeda dengan Yeonjun yang mengambil jurusan ilmu hukum, walaupun dia harusnya pantas dihukum karena membunuh orang terus, sebenarnya itu cuma buat tanjakan aja, lucu sekali, Yeonjun.

Teman-temannya juga kuliah di kampus yang sama sepertinya namun berbeda fakultas, seperti Yeonhee yang berada di fakultas mipa, sedangkan Renjun di fakultas teknik.

Hanya Soobin sendiri yang di fakultas kedokteran, karena dia mau jadi dokter bedah.

"Kamu terlihat lesu, kenapa?"

Soobin menatap kearah pacarnya sambil menggelengkan kepalanya, dia baik-baik saja.

Sebenarnya dia hanya lelah karena habis mengikuti mata kuliah yang cukup memainkan otaknya itu.

Orang-orang tau jika Yeonjun berpacaran dengan Soobin, ya hanya sebatas itu saja, padahal aslinya lebih dari itu.

Karena mereka berdua sudah tunangan bukan.

Alone -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang