8. Olympic.

17.8K 2.5K 567
                                    

Soobin membaca bukunya sambil mendengar penjelasan dari gurunya di depan, dia harus bisa fokus walaupun kepalanya sedang pusing sekali saat ini.

Apalagi dia baru saja ditunjuk menjadi perwakilan olimpiade fisika lagi yang membuatnya harus belajar dengan giat agar bisa memenangkan sekolahnya lagi.

"Mampus tuh, makanya belajar terus pusing sendiri tuh orang, bentar lagi jadi gila gara-gara terlalu semangat belajar," ucap seseorang yang duduk di samping soobin sambil menatap kearah Soobin yang sedang memijit dahinya sendiri.

Sedangkan temannya yang lain tertawa ketika mendengar ejekan temannya itu ke Soobin.

Ini orang pasti masuk gara-gara uang bukan prestasi, batin Soobin yang mendengar ejekan teman sekelasnya itu.

Lagian dia gak akan gila gara-gara belajar, dia juga pusing bukan karena belajar.

Tapi karena kemarin dia hujan-hujan bareng pacarnya itu saat pulang sekolah, padahal Soobin sudah menyuruh Yeonjun untuk berteduh dulu, tapi Yeonjunnya malah tetap membawa pergi motornya itu.

Saat sampai dirumah Soobin mereka sudah basah kuyup dong, mana buku-buku Soobin pada basah semua, entah kenapa pacarnya itu tiba-tiba jadi bodoh begitu, untung saja hpnya tidak rusak.

"Soobin, kalau kamu pusing, kamu boleh ke uks kok," ucap Irene yang sadar saat melihat Soobin yang dari tadi memijit dahinya karena pusing itu.

Soobin menggelengkan kepalanya sambil tersenyum ke Irene, ah enggak dia baik-baik aja, dia lebih suka disini daripada di uks.

Dia merasa aman ketika dikelas daripada dimanapun sudut sekolahnya ini.

Irene menatap kearah Soobin dengan cemas, padahal kelihatan sekali Soobin sedang sakit, bibirnya aja pucat begitu.

"Cih, saat dia sakit aja, tuh ibu Irene perhatian banget, pas kita sakit mana ada ditawarin ke uks," celetuk seseorang di belakang Soobin yang bodohnya terdengar oleh Irene yang sedang berjalan menuju ke arah Soobin untuk memberikan roti.

Irene menoleh kearah anak muridnya tersebut, "Kamu sedang ngomongin saya dari belakang ya? Siapa namamu, berapa no absenmu, nilai kamu di rapot nanti D ya untuk pelajaran saya."

Orang yang barusan menyeletuk Irene dan Soobin itu terdiam sambil menangis, dia gak mau nilai dia D dikelas Irene lagi.

"Lagipula kalian suka bilang, aku sakit bu, aku pusing bu, demam apalah itu, padahal saat saya periksa kalian gak ada tuh yang sedang sakit, jadi orang jangan suka bohong," ucap Irene sambil menatap kearah anak muridnya.

Soobin cuma bisa diam, astaga kenapa dia suka sekali membuat Irene marah dikelas ini, walaupun dia ada salahnya sih, tapi tetap saja anak kelas awalnya mulanya karena bicarain dia.

"Tapi karena saya sedang baik untuk hari ini, saya gak akan membuat nilaimu menjadi D," ucap Irene membuat murid yang tadinya menangis langsung berterima kasih ke Irene.

"Ketahuan lagi bicarain saya dari belakang, awas kalian," ancam Irene membuat mereka semua merinding, gila mereka jadi ngeri kalau mau ngebully Soobin.

Pawangnya serem semua, semua guru pasti akan membela Soobin kalau Soobin sedang dibully atau apalah itu, lalu Soobin punya pacar yaitu si Yeonjun yang emang sangat dikenal di sekolah ini, jangan lupakan Soobin baru saja berteman sama cowok barbar anak ips itu, siapa lagi kalau bukan Haechan.

***
Yeonjun masuk ke dalan kelas Soobin yang lumayan sepi itu, gak terlalu sepi sih, masih ada anak kelas yang belum keluar untuk pergi ke kantin.

Ada juga yang sedang belajar dan tidak peduli dengan daerah sekitar.

Sedangkan Soobin sedang membaca bukunya sambil menempelkan mukanya ke meja, walaupun cara baca seperti ini sangat menyulitkan tapi mau gimana lagi, kepalanya sangat pusing sekali.

Alone -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang