Soobin menoleh kearah seseorang yang barusan saja duduk di sebelahnya itu, sebenarnya ada Renjun juga di sebelahnya.
Renjun langsung memutarkan bola matanya lalu fokus ke bukunya itu.
"Jadi gimana, maukan habis pulang nanti pergi ke cafe yang ada di depan sekolah?" tanyanya membuat Soobin dengan muka cuek lalu menganggukkan kepalanya.
Renjun tidak kaget, lebih jelasnya lagi sepertinya Soobin sudah bicara hal ini ke Yeonjun, lebih kaget ke Yeonjun yang membiarkan pacarnya pergi dengan cowok lain, bisa saja Chanjung ini mengira kalo ini adalah kencan.
"Lagipula ada beberapa guru yang bilang untuk belajar denganmu saja," ucapnya membuat Soobin cuma mengangguk-anggukkan kepalanya itu.
Dirinya tidak percaya, mana mungkin guru berkata seperti itu.
"Kalo mau belajar itu ke guru, bukan ke Soobin, alasanmu lucu," sindir Renjun membuat Chanjung menoleh kearah Renjun itu.
Chanjung tersenyum, sumpah Soobin ingin sekali merobek mulutnya yang selalu tersenyum padahal sedang disindir itu.
"Oh kamu iri aku tidak belajar denganmu saja? Kamukan peringkatnya di bawah Soobin kan?"
Saat mendengar ucapan Chanjung, Renjun langsung tertawa geli.
"Iri? Aku malah malas jika harus mengajari seseorang, ah iya, good luck ya, kak Yeonjun tentu saja tidak mungkin membiarkan pacarnya dekat dengan kuman sepertimu," jawab Renjun lalu mengajak Soobin agar segera pergi dari sana meninggalkan Chanjung yang menatap punggung Soobin dan Renjun yang berjalan sudah jauh darinya itu.
Soobin menghela nafasnya ketika sudah jauh dari Chanjung.
"Kak Yeonjun yang membiarkanmu pergi sama tuh cowok?" tanya Renjun sambil menoleh kearah Soobin yang sedang berhenti di sebuah mesin minuman itu.
Soobin menoleh sekilas kearah Renjun, lalu mengangguk.
Dia segera memasukkan uangnya ke dalam sana dan memencet tombol minumannya.
"Ya begitulah, kamu tau kak Yeonjun akan berbuat apa, aku gak mau ikut campur sih, lagipula sepertinya dia gak akan bisa menghilangkan sifat lainnya itu, makanya dia membiarkan saja Chanjung mendekatiku, akan bisa dia habiskan," jawab Soobin sambil menunduk untuk mengambil minumannya itu.
Renjun cuma bisa menatap kearah orang sekitarnya yang terlihat biasa saja dengan Soobin saat ini, oh mereka takut semua.
Hidup Soobin saat ini sangat berubah setelah menjadi anak angkat pewaris sekolahan ini.
"Aku mau ke kamar mandi, kamu duluan aja," ucap Renjun sambil berjalan ke arah kanan membuat Soobin mengangguk.
Dia segera berjalan menuju ke kelasnya masih dengan ditatap oleh orang sekitarnya, dia tidak berpakaian yang lusuh lagi ataupun yang lain kenapa masih tetap ditatap coba?
"Pakaianku aneh?" tanya Soobin ke salah satu orang yang sedang menatapnya itu.
Mereka bukannya menjawab malah pergi dari sana, lho?
Sekarang malah mereka yang pergi bukan Soobin yang pergi.
Padahal dulu mereka sering menghina Soobin dengan kata-kata yang gak mengenakan, seperti kalau ada Soobin disini, merusak suasana saja, enakan pergi atau mati sekalian, Soobin sih biasa aja.
Lagipula diakan gak menganggu mereka, mereka saja yang terlalu berlebihan.
Soobin menoleh ketika merasakan tangannya sedang ditahan oleh seseorang.
Ternyata pacarnya yang menahan tangannya itu.
"Kakak butuh sesuatu?" tanya Soobin sambil mengikuti pacarnya yang berjalan duluan di depannya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alone -yeonbin✔
FanfictionHanya kisah dari Soobin yang sendirian karena dibully dan kakak kelasnya yang menjadi pacarnya secara tiba-tiba tanpa pendekatan apapun, jangan lupakan sifat yang agak tertutup pacarnya itu. #1 in yeonbin || 120720 #1 in yeonjun || 120122 ➡️04.11.19...