11. Sebelum Senja

917 132 1
                                    

"kamu deketin aku karena mau melampiaskan kekosongan kamu kan?"

_Rara_

Kafe Januar

Ali mengerutkan kening melihat Rara yang tampak antusias saat memasuki kafe tersebut.

Ali memasuki kafe tersebut tanpa minat. Sebenarnya Ali malas namun lelaki sejati selalu menepati janji, ya hari ini Ali ternyata diajak kesini oleh Rara.

"Meja nomor lima belas!" seru Rara lalu berlari kecil dan duduk disana.

Ali hanya mengikuti Rara dan segera duduk berhadapan dengan Rara.

Tiba-tiba seorang waiters datang menghampiri mereka, Ali dan Rara pun memesan makanan.

"Serius tempat ini yang mau lo tunjukkin sama gue?" tanya Ali sambil mengangkat sebelah alisnya.

Rara mengangguk antusias, "iya ini, kamu tahu kan kafe ini baru buka semalam jadi pasti makanan disini murah-murah. Jadi kalau aku mau kamu nraktir aku gak akan kemahalan." Ujar Rara tersenyum ceria.

Ali melihat itu kemudian tertawa tertahan, kenapa gadis bisa berfikir sampai seperti itu.

"Kenapa kamu ketawa?" tanya Rara heran.

"Sampe segitunya lo gak mau ngerepotin gue, lo bener-bener gak tahu gue siapa disini?"

Rara melongo mendengar itu kemudian ia mengingat nama restoran tersebut lalu melirik Ali.

Rara menutup mulutnya spontan, "ya ampun, aku lupa kalau kamu ... " Rara memilih tak melanjutkan ucapannya karena takut terlihat norak.

"Restoran ini didedikasikan khusus untuk gue." Kata Ali sombong.

Rara mengangguk-angguk tapi dengan bibir dibuat sedikit mencuat kebawah seolah bangga namun lebih terlihat mengejek.

Hening beberapa saat, mereka larut dalam suasana. Sampai pelayan datang dan menghidangkan makanan.

Rara makan dengan lahap, kebetulan sekali ia tidak makan siang disekolah jadi jangan menyia-nyiakan kesempatan untuk makan.

Gadis itu terus makan tanpa sadar dengan orang dihadapannya, Ali terlihat tak nafsu makan seperti sedang banyak pikiran.

"Kamu kenapa?" tanya Rara memberanikan diri.

Ali mengangkat wajah, "hah? Enggak," sahut Ali berbohong.

"Jangan bohong! Kamu marah yah gara-gara aku ajak kesini? Atau kamu emang gak mau nraktir aku sebenarnya? Atau kamu hmmph-" ucapan Rara terpotong karena Ali segera membekap mulut Rara.

"Lo tuh ya! Waktu pertama kali ketemu, lo galak banget!" ucap Ali sambil menurunkan tangannya.

Rara bisa bernafas lega, "aku kan gak enakan orangnya. Btw tangan kamu bau terasi!"

Ali segera mencium telapak tangannya, "eh Iya tadi abis beli terasi" Ali meringis.

"Eh serius? Padahal tadi aku becanda."

Ali tak tahan jika tak tertawa melihat ini, sangat polos jadi pengen karungin terus di buang ke jurang sekalian.

"Abisin tuh makanlo!" titah Ali tak banyak menanggapi.

Rara mendelik kemudian memandang Ali lagi, "Ali serius kamu kenapa?"

Mata Ali memicing pada Rara, "Lo ... " Ali memilih kembali diam.

"Kenapa?" tanya Rara sekali lagi.

"Serius lo mau denger?" Ali tak yakin jika gadis ini mau mendengarnya.

Aliendra [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang