Budayakan vote sebelum baca:)
"Katanya Sultan tapi beli cilok aja pake nawar"
-Satya-
Pertandingan basket berlangsung sangat seru di lapangan apalagi Ali dan temannya Satya berulang kali mencetak poin dengan sangat mudahnya ditambah permainan menawan dari Ken si kapten basket.
Tepukan riuh terdengar ketika permainan berhenti dan para pemain berjalan kepinggir lapang untuk mengambil minum.
Jeritan histeris terdengar sangat memekik ditelinga Ali dan rupanya biang keroknya adalah sikembar Satya dan Putra dua sahabat yang genitnya minta ampun. Ali heran padahal yang paling keren main basket itu dirinya tapi yang paling terkenal itu sikembar soalnya kalo abis minum mereka berkedip bareng terus melempar ciuman udara dan langsung heboh ditangkap oleh para gadis.
Ali menggelengkan kepalanya lirih lalu ia tertarik melihat gadis yang heboh berjoget memainkan pom-pom dan disampingnya adalah duo mulut cabe yang mengikutinya dengan malas-malasan.
"Give me A give L give me I ... Aaaaali, go Ali go Ali go!" Semangat Gina menghampiri Ali.
Ali terkikik geli melihat tingkah Gina yang diklaim sahabatnya yang paling bobrok.
Sebenarnya sahabat cewek Ali itu ada dua, dan satunya lagi itu Intan si mulut cabe dan sifatnya bertolak belakang dengan Gina. Kalo Gina terkenal ceria dan suka kpop, beda halnya dengan Intan yang datar dan bermulut pedas tapi jangan salah pemegang juara pertama SMA Cendana setiap semester angkatannya adalah Intan, Intan juga pandai empat bahasa, serta ia juga aktif di setiap kegiatan Olimpiade.
"Tolong bersikap lebih kalem dikit, kita udah tujuh belas tahun dan jangan habiskan remaja kalian dengan bersikap seperti orang gila dilapangan sekolah lain," omel Gilang dengan wajah tenang serta tangan dilipat dibelakang punggung, kalo kata Ali sih seperti menggendong tuyul.
Yah yang terakhir sahabat dekat Ali adalah Gilang cowok judes yang anti cewek banget kecuali temennya, Gilang yang galak dan tak suka disentuh justru harus terjerumus jadi sahabat Ali dan entah sejak kapan itu.
"Si nolep bersuara, suut ... suut ... diem," ucap Putra pelan yang tak lain ingin menyindir Gilang.
"Gak ada akhlak!" celetuk Gina begitu saja.
"Gila satu gila semua. All for one, one for all." Intan menggelengkan kepalanya lalu duduk sendiri.
"Aku imut jadi aku diam," timpal Ali.
Gilang menghela nafas, seperti itulah respon temannya jika ia bersuara. Biasanya jika di sekolahnya sendiri Gilang akan langsung menoyor kepala mereka tapi karena sedang bertamu jadi Gilang jaga image.
"Kadang gila kadang gelo, ya namanya juga temen," celetuk Satya lalu ikut duduk disamping Intan.
"Apasi kok jadi gak nyambung bacotnya," gumam Putra.
"Namanya juga geng gaje," sahut Ali yang entah sejak kapan sudah sibuk memainkan game cacing.
"Gue bukan bagian dari geng ini, oh iya jadwalnya sebentar lagi kita balik ke sekolah karena cuaca udah mulai gelap dan ada beberapa anak-anak yang memanfaatkan kegiatan ini buat bolos," tutur Gilang begitu saja sambil membereskan botol yang berserah kedalam tempat sampah.
"Yang bilang lo bagian dari geng kita siapa?"
Gilang mendelik karena tentu saja itu hanya bercanda.
"Sono dah balik aja," titah Ali membuat wajah Gilang merah padam tapi kemudian ia tenang kembali.
"Apaan dah jadwalnya maen balik aja padahal gue belum dapet kenalan," gurutu Putra setengah mengomel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aliendra [SELESAI]
Novela JuvenilAmazing cover by @iiwpaw [Sudah Lengkap] Warning!! [R15+] cerita mengandung kata-kata kasar, adegan kekerasan, dan perilaku/tingkah yang tidak pantas dibaca oleh anak dibawah umur. [Mohon untuk tidak ditiru] "Jadi cantik jangan judes-judes kasian...