43. Lagi?

579 97 1
                                    

Bantu aku kalo ada typo ya beb!





Ali menarik Rara masuk kedalam mobilnya, dengan wajah yang nampak sudah mulai lelah Rara hanya menurut.

Rara belum mengatakan apapun setelah Ali menariknya dari pesta, entahlah kenapa Rara begitu enggan berbicara.

Ali merasa bersalah tentu saja, kali ini ia melukai hati Rara.

Di dalam mobil Ali menarik Rara membawa gadis itu untuk memeluknya, Rara tersentak kalau Ali begitu memeluknya dengan posesif.

Tak mengatakan apapun, Ali hanya meletakkan dagunya di pundak Rara dan mengelus punggung Rara.

"Al?"

"Maafin aku Ra, harusnya ini gak pernah terjadi," bisik Ali tepat ditelinga Rara membuat Rara merinding seketika.

Lagi-lagi aksi Ali membuat Rara menelan salivatnya yaitu ketika bibir Ali mengecup singkat leher Rara.

Ali melepaskan pelukannya begitupun Rara yang langsung memalingkan wajahnya tapi ia tak tega melihat wajah Ali yang nampak murung, perlahan tangan Rara menggenggam tangan tangan Ali.

"Jangan khawatirin apapun, aku baik-baik aja. Kita jangan nyerah ya, Al."

Ali tersenyum, ia semakin yakin bahwa Rara ditakdirkan hanya untuk dirinya.

Ali melajukan mobilnya meninggal rumah itu, entah apa yang akan terjadi nanti jika dengan ibu sendiri sudah seperti ini. Ali tak tahu, Ali lelah dan kali ini Ali benar-benar menyerah.

Terimakasih karena anda lagi-lagi saya terluka.





•••











Pagi sekali Ali sudah datang menjemput Rara untuk pergi sekolah. Pacaran beda sekolah itu ada baik juga buruknya bagi Ali. Baiknya mungkin ketika Ali tak melihat Rara dan ia jadi rindu membuat Ali mengerti bahwa kehadiran seseorang itu berharga, dan buruknya adalah ia hanya bisa melihat Rara di jam lagi dan jam pulang. Terlepas dari semua itu Ali sangat menikmati hubungan ini, minggu ke minggu berlaru tapi rasanya baru kemarin Ali mengungkapkan perasaannya.

Rara keluar dari rumahnya sambil membawa sebotol air namun sedang gadis itu masukkan kedalam tas. Ali tahu itu untuk dirinya karena Ali selalu bosan menunggu Rara ketika pulang jadi gadis itu selalu membawakan air untuk Ali yang hobinya ngemil itu.

"Udah?" tanya Ali.

"Udah," balas Rara sembari merapikan rambutnya namun saat dirinya menoleh kepinggir jalan tampak motor berwarna hitam dengan pengendaranya yang memakai pakaian serba hitam membuat Rara sedikit curiga karena sedari tadi tak melajukan motornya.

Saat hendak naik tiba-tiba orang itu melemparkan cairan yang hampir mengenai Rara tapi dengan sigap Ali mengurung Rara dengan tangannya membuat pegangan pada motornya terlepas.

Brak

Suara motor terjatuh membuat seluruh keluarga Rara kompak keluar rumah.

"Argh!" Ali mendesis merasakan perih seperti terbakar pada tangannya.

"Ali!"

Rara segera bangkit melihat punggung kanan tangan Ali dan benar saja tangan Ali langsung memerah hendak melepuh membuat Rara semakin panik.

Semua anggota keluarga Rara menghampiri mereka.

Dani menyuruh Rara untuk menyiramkan airnya pada tangan Ali sementara Tara disuruh untuk menyiapkan mobil.








Aliendra [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang