Terimakasih buat kalian yang udah klik cerita ini. Jangan lupa vote dan follow akun author ya!
"Jadi cantik jangan judes-judes kasian, masa bidadari mukanya datar banget kayak layar HP."
-Ali-
Suara riuh lapang terdengar sangat bising kala beberapa orang berseragam putih berloreng tosca berjalan bersama bak satu kumpulan gengster anak sekolahan padahal mereka hanya siswa yang bersiap tanding basket hari ini.Tanding basket tahunan yang dihadiri empat sekolah ternama yaitu, SMA Pelita sang tuan rumah yang terkenal dengan kebersihannya bak sekolah-sekolah di Jepang, SMA Garuda sekolah dengan kedisiplinannya yang tingkat tinggi, konon katanya yang telat disana tanpa alasan yang jelas mereka bisa auto diskors sampai waktu yang tak ditentukan alias tergantung mood kepala sekolahnya sendiri, dan ada SMA Nusantara yang menjunjung tinggi negeri ini, sekolah ini memiliki halaman khusus di depannya yaitu ukiran peta Indonesia di atas rumput dan tentu saja menyiapkan sanksi berat bagi siapapun yang berani menginjaknya, dan yang terakhir SMA Cendana sekolah yang di sebut-sebut sekolah internasional karena bangunannya yang megah serta mampu menghasilkan murid-murid jenius setiap tahunnya.
Hari ini adalah hari memperingati ulang tahun persahabatan empat sekolah ini, tepatnya masih bulan depan tapi pertandingan basket dimulai dari hari ini karena nanti akan disusul pertandingan lainnnya.
Kembali ke area lapangan, semua murid tertuju pada barisan SMA Cendana tepatnya mencari si tampan anak pemilik yayasan Cendana yaitu Aliendra.
Tapi sepertinya mereka kecewa karena anak itu tak ada di barisan lapang padahal kehadiran dia sangat dinantikan, katanya sih Aliendra itu tampan dan menggemaskan beda sama Gilang si kapten futsal SMA Cendana, Gilang cenderung galak sama judes katanya padahal Gilang ganteng.
Kembali pada Ali sapaan akrab dari Aliendra ini sekarang anak itu ternyata tengah mencari-cari ponselnya yang kelupaan tersimpan di dalam tasnya, padahal ia akan bertanding Basket tapi ia masih sibuk dengan ponselnya karena satu hal yaitu tak ingin ketinggalan maen cacing, meskipun sudah tak jaman lagi tapi nyatanya Ali sudah kecanduan dengan game tersebut.
Ali tersenyum dan berjingkrak tertahan ketika ia sudah menemukan ponselnya lalu ia segera memasukkannya kedalam saku.
Saatnya so cool, bagaimanapun juga seorang Aliendra harus terlihat classy di SMA tetangganya ini.
Ali memasukkan tangannya kedalam saku celana pendeknya itu lalu berjalan dengan santainya seolah tak panik padahal tadi dia seperti orang gila akibat hebohnya mencari ponsel.
Saat hendak memasuki lapang sebuah kardus menubruk perutnya membuat Ali hampir merintih tapi ia segera urungkan karena takut dikira lebay.
Eh sebentar, yang menabraknya barusan bukan sekedar kardus tapi ada ceweknya, cantik, kulitnya putih kaya iklan skincare tapi mukanya judes kayak cewek minta diajak nikah.
Ali berdehem agar keliatan keren sedikit, "lo nabrak gue, gak mau minta maaf?" tanya Ali dengan begitu gayanya padahal kalo diliat-liat malah kaya robot.
Gadis itu tak merespon ia bersimpuh membereskan barangnya yang berserakah akibat kardusnya terjatuh tadi saat menabrak tubuh Ali.
Ali jadi sebal, padahal ia berbicara baik-baik tapi kok diabaikan. Baiklah Ali harus membantu gadis itu.
Ali berjongkok membantu gadis itu memasukkan pom-pom kedalam kardus, seketika Ali langsung menebak bahwa gadis itu anak cheers, pantas saja anak cheers disinikan pada belagu seperti saudaranya.
"Lama," ucap Ali kemudian ia berdiri lagi.
Gadis itu menipiskan kecil bibirnya kemudian berdiri memangku kardus tadi.
"Gak mau ngucapin sesuatu?" tanya Ali seakan masih menanti mendengar suara dari gadis tersebut.
"Kita impas, kamu tadi yang nabrak aku," balas gadis itu kemudian berjalan berbalik.
Ali refleks terkejut kecil padahal jelas-jelas gadis itu yang nabrak, Ali berani bersumpah tadi emang dia yang ditabrak atau perlu ia mengambil CCTV sekolah ini agar menjadi bukti, eh tapi gak perlu deh ribet kan Allah juga maha tahu siapa yang nabrak tadi.
"Jadi cantik jangan judes-judes kasian, masa bidadari mukanya datar banget kayak layar HP," celetuk Ali cukup nyaring membuat gadis itu berhenti melangkah.
Gadis itu berbalik, "Dasar gila!"
Hai selamat malam, sekarang pukul 22:33 wib dimana cerita ini di publish ulang.
Maafkan aku yang merubah sedikit alur cerita tapi semua nuansa tetap sama.
Selalu nantikan cerita ini dan makasih yang udah pernah baca Aliendra versi Januari dan selamat datang di Aliendra versi Juni.
TBC..
Dibaca doang tapi gak vote? Semoga kamu bisulan(◔‿◔)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aliendra [SELESAI]
Novela JuvenilAmazing cover by @iiwpaw [Sudah Lengkap] Warning!! [R15+] cerita mengandung kata-kata kasar, adegan kekerasan, dan perilaku/tingkah yang tidak pantas dibaca oleh anak dibawah umur. [Mohon untuk tidak ditiru] "Jadi cantik jangan judes-judes kasian...