"Terimakasih untuk semua teman-teman yang telah ikut berpartisipasi dalam acara ini, semoga persahabatan diantara empat sekolah ini semakin erat sampai kegenarasi berikutnya. Sekali lagi saya selaku ketua OSIS mengucapkan selamat ulang untuk persahabatan empat sekolah ini!"
Suara tepuk tangan riuh merasa ikut lega karena acara berjalan lancar meskipun mereka akan merindukan teman-teman baru mereka dari sekolah lain.
Rara tersenyum penuh haru diantara penonton, sebagai anggota OSIS yang ikut membantu kelancaran acara Rara benar-benar merasa telah berhasil.
"Papah cariin kamu eh taunya kamu disini."
Suara berat pria tersebut membuat Rara terkejut kecil, Rara menelan ludahnya kemudian ikut berdiri dengan Ali. Rara mimpi apa semalam bisa sampai bertemu dengan Harlan Cendana sang ketua yayasan yang memiliki kekayaan yang luar biasa.
Harlan tersenyum pada Rara dan menjabat tangan Rara, "perkenalkan saya ayahnya Ali."
Rasanya Rara ingin berteriak lalu minta foto bareng tapi ia harus tetap jaga sikapnya, "saya Rara teman Ali."
Harlan tersentak kemudian menoleh pada Ali, "cuma teman?"
Ali mengangguk, "iya cuma temen, terus Papah ngapain disini? Nyari pacar? Disini anak SMA semua mana ada yang mau sama Papah."
Harlan terkekeh, "Papah kan orang penting jadi otomatis Papah diundang dong."
Rara sedikit merasa aneh, bagaimana bisa seorang Harlan Cendana yang terkenal dengan ketegasannya bisa begitu terlihat payah jika bersama putranya.
"Oh iya, Rara kamu sekolah disini?" tanya Harlan.
Rara mengangguk, "iya om saya sekolah disini."
"Orang tua kamu mana?"
"Kebetulan kampus diamana kakak saya belajar juga mengadakan pensi jadi mereka pergi kesana," jawab Rara dengan sopan, memang Rara tak ingin merepotkan kedua orang tuanya apalagi itu adalah pensi terakhir kakaknya sehingga menjadi pensi yang paling penting.
Harlan mengangguk dan ber'oh ria lalu merunduk memeriksa ponselnya.
"Ada apa Pah?" tanya Ali.
"Papah harus temuin Alena dulu, oh iya Rara kapan-kapan kita ngobrol lagi yah. Papah pergi dulu," pamit Harlan meninggalkan mereka.
"Guys sebelum acara ini benar-benar berakhir mari kita rayakan pesta malam ini terlebih dahulu, musik!"
Suara musik dj yang mulai berdentum lumayan keras, yah biasanya acara ditutup dengan penyalaan kembang api tapi kali ini mereka memilih musik dj seolah-olah mereka sedang clubbing.
Ali terkejut karena mendengar suara musik yang sangat familiar ditelinganya, ia berlari ke lapangan untuk ikut menari.
Siapa yang tak tahu lagu Cinta terbaik versi dj remix milik penyanyi Cassandra yang beberapa minggu lalu booming di aplikasi kekinian.
Kusadari
Aku
Aku cinta padamu
Five four three two one!
One two three!
Tu wa ga pat!
Meski kubukan yang pertama
Dihatimu tapi, cintaku terbaik untukmuMeski kubukan bintang dilangit tapi cintaku yang terbaik
Penonton sudah semakin ambyar dengan lagu tersebut.
Satya yang tadi insaf kini kambuh berjingkrak di pinggir panggung, Putra bergoyang-goyang sambil bernyanyi mengikuti lirik. Beda lagi dengan Ali yang heboh bernyanyi sambil meminum segelas ale-ale seperti seorang yang sedang mabuk tapi cenderung mirip orang ayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aliendra [SELESAI]
Novela JuvenilAmazing cover by @iiwpaw [Sudah Lengkap] Warning!! [R15+] cerita mengandung kata-kata kasar, adegan kekerasan, dan perilaku/tingkah yang tidak pantas dibaca oleh anak dibawah umur. [Mohon untuk tidak ditiru] "Jadi cantik jangan judes-judes kasian...