41. Teman

568 91 4
                                    

"Ra, pangeran kodok udah dateng!" teriak Tara membuat Rara berdecak sebal sementara Dani dan Rani terkekeh sambil menyantap sarapannya.

Ali menunggu di depan rumah Rara, duduk santai diatas motor sambil sesekali bercermin.

Rara merapikan rambutnya dan segera menemui Ali di bawah.

"Masih pagi juga!" desis Rara menatap Ali.

"Dimana-mana ngajak sekolah ya pagi, kalo malem namanya ngajak maling." Ali mengarang alasan.

"Dasar maling yah tahu banget jadwalnya!"

"Iya dong aku maling, maling hati kamu eaa ..."

Rara mendelik meski akhirnya ingin tertawa juga.

"Gak usah dicuri, tanpa kamu minta aja aku siap kasih," balas Rara dan Ali langsung bertingkah seolah sedang melting.

"Siapa yang ngajarin gombal neng?"

"Tukang maling mangga! Udah buruan berangkat," ajak Rara tak ingin mengulur waktu.

Ali melihat jam tangannya yang menunjukkan masih jam enam tiga puluh, "sekolah masih lama, aku mau ngomong sesuatu sama kamu."

Rara melihat wajah Ali yang nampak serius, "hm."

•••


Kafe Mentari

Rara melihat sekeliling kafe yang masih nampak sepi, maklum masih pagi tapi untung saja kafe mentari buka dijam sarapan sehingga Ali dan Rara bisa mampir sebentar.

"Ada apa?" tanya Rara.

"Dua hari lagi mamah ulang tahun, seperti yang kamu bilang aku harus coba bangkit dari kenangan dan luka masa lalu."

Rara tersenyum mendengar itu, "kamu dateng yah," ujar Rara lembut.

Ali mengerjap dan menipiskan bibirnya, "kamu mau kan temenin beli kado."

Rara segera mengangguk, "hm."

"Makasih, Ra. Perlahan aku sadar apa gunanya menanam rasa benci dimasa lalu, itu cuma bisa bikin kita tertekan."

"Aku seneng akhirnya kamu belajar menjadi dewasa, aku selalu tahu kamu pasti bisa, Al." Perlahan tangan Rara mengusap pelan punggung tangan Ali lalu dengan canggung menarik tangannya lagi tapi Ali segera menarik tangan Rara agar ia genggam, mata kecil Rara tersentak.

"Kita pacaran tapi jarang gandeng tangan."

Rara terkekeh mendengarnya.

"Kamu mau kan ikut aku datang ke acara ultah mamah?"

Rara mengangguk ria, "aku bakalan bantu kamu hadepin ini."



•••







Ali berjalan melewati koridor kelas yang masih nampak lumayan rame lalu berbelok menuju kelasnya.

Saat memasuki kelas terlihat Satya melambaikan tangannya menyuruh Ali bergabung.

"Al dua hari lagi nyokaplo ultah?" tanya Gina yang mendapat anggukan dari Ali.

"Kok tau?" tanya Ali.

Aliendra [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang