Ali berjalan memasuki area SMA Pelita dengan santai tak memperdulikan beberapa siswa yang menatapnya bingung.Sudah jam pulang sekolah dan beberapa siswa SMA Pelita masih tersisa di sekolah begitupun Rara. Rara bilang ia masih ada urusan sebentar jadi Ali berniat menunggunya.
Ali mengeluarkan cemilan dari ranselnya lalu duduk dipinggir lapang basket melihat lapang yang tampak kosong.
Seseorang tiba-tiba duduk di samping Ali membuat Ali reflek bergeser, orang itu kemudian bergeser mendekat pada Ali namun Ali bergeser lagi, tapi orang itu bergeser lagi.
"Stop!" cegah Ali saat orang itu hendak mendekat lagi.
Amel gadis itu mengerutkan kening menatap Ali.
"Jangan deket-deket nanti batal," celetuk Ali.
Amel menghela nafas, "lo lagi nungguin Rara?"
"Hm."
"Dia masih di ruang Osis."
"Udah tahu," sahut Ali sibuk mengemili keripik.
"Lo lagi ngemil tapi gak nawarin," ujar Amel.
Ali menatap Amel bingung kemudian menjilati keripik di tangannya dan memasukannya kembali ke dalam kemasan dan segera menggoyangkan kemasannya.
Amel bengong melihat apa yang Ali lakukan.
"Mau?" tawar Ali tanpa dosanya.
Amel menelan ludah menahan rasa mual kemudian menggelengkan kepalanya.
"Ngomong-ngomong soal Rara, gue denger lo udah jadian sama dia."
"Ya seperti itu."
"Lo kan udah jadian sama dia dan berarti kalian saling cinta dong. Nah gue mau tahu sebenarnya apa sih yang bikin lo suka sama dia?" tanya Amel.
Sebenarnya sikap Amel ini salah, gadis itu menanyakan hal yang seharusnya tidak perlu ditanyakan.
Ali hendak menjawab namun mengatupkan kembali bibirnya. "Intinya gue cinta sama dia."
"Kamu disini."
Amel menoleh melihat Yogi menatapnya heran karena Amel sedang asik dengan Ali.
Ali menoleh memberi senyum singkat pada Yogi. "Eh ketemu lagi sama Yoga, apa kabar?"
"Kabar baik, btw nama gue Yogi," koreksi Yogi.
Ali mengangguk mengerti, "jadi kalian?"
"Kita pacaran," sahut Amel setengah gugup seperti tertangkap basah.
"Oh."
"Nunggu Rara?" tanya Yogi.
"Hm."
Ali kembali menyibukkan dirinya sementara Amel dan Yogi tampak berbincang.
Setelah beberapa saat barulah datang Rara, Naya dan Regan.
"Udah nunggu lama?" tanya Rara sambil merapikan rambutnya.
"Gak terlalu," balas Ali beranjak mendekat pada mereka.
"Barusan lo ngobrol bareng Yogi?" bisik Naya.
Ali mengangguk, "tadinya pacarnya yang nyamperin gue duluan terus si Yogi dateng."
Naya tersenyum miring dengan tangan dilipat di dada berjalan menghampiri Amel.
"Setelah pagi lo bully Rara dan siangnya tanpa malu lo ngobrol sama pacarnya Rara, dimana letak harga diri lo?" tanya Naya membuat Amel seketika murka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aliendra [SELESAI]
Teen FictionAmazing cover by @iiwpaw [Sudah Lengkap] Warning!! [R15+] cerita mengandung kata-kata kasar, adegan kekerasan, dan perilaku/tingkah yang tidak pantas dibaca oleh anak dibawah umur. [Mohon untuk tidak ditiru] "Jadi cantik jangan judes-judes kasian...