Agakk
18+
***
"Ayo jalan!" Perintah Alify seenaknya.Rio berdecak. Badannya ia condongkan kearah Alify sehingga membuat jarak keduanya begitu dekat.
"Ng- ngapain?" Tanya Alify panik.
"Seatbelt." Jawab Rio singkat lalu menarik Seatbelt yang ada di samping Alify itu.
Alify tersenyum ketika menyadari perlakuan manis Rio. Tapi Alify tetaplah Alify.
Tangannya yang menganggur malah ia kalungkan di leher Rio. Rio yang baru saja mengunci seatbelt Alify seketika menegang. Namun ia masih bisa untuk mengatur ekspresinya.
Alify tersenyum manis dengan tatapan lembut yang belum pernah Rio lihat sebelumnya.
"Makasih, Rio."
Cup
Alify benar-benar mencium Rio lagi.
Iya. Lagi. Karena lagi lagi menciumnya tepat di bibir.
"Lif. Sekali lagi lo kayak gini, gue gak yakin masih bisa nahan." Ujar Rio dengan suara yang berat.
Bukannya melepaskan kalungannya pada leher Rio, Alify justru semakin menggoda. Ia menggigit sedikit bibirnya dengan sebelah alis yang ia mainkan.
"Gue gak keberatan?" Tantangnya.
"Oke."
Salah satu tangan Rio kini berpindah menjadi dibelakang tengkuk Alify. Ia mulai mendorong tengkuk wanita didepannya itu untuk mendekat kearah wajahnya.
"Gak ada kesempatan lagi untuk nolak." Ucap Rio sebelum bibirnya meraup bibir Alify.
Suasana didalam mobil itu seketika menjadi panas walau AC mobil telah dinyalakan. Tak ada yang memikirkan apa yang akan terjadi setelah kedua insan itu memilih untuk berbagi salivanya. Mereka tak berfikir sejauh itu hingga mengabaikan waktu bahkan perasaan keduanya.
"Ngg..." Alify mengerang. Ia memukul dada Rio dengan keras bermaksud untuk melepaskan ciumannya.
Rio perlahan menjauhkan wajahnya. Ada benang tipis yang tertaut di bibir mereka. Bukti bahwa keduanya sudah bertukar rasa yang mereka miliki.
"Lemah." Ejeknya.
"Gue gak ambil ancang-ancang, anjing. Belum sempet tarik nafas tadi."
Cup
"Enak banget ngomong anjing ke gue." Kecup Rio tiba-tiba membuat Alify terkejut.
"Dasar mesum. Ketagihan ya lo?"
"Hm." Rio menjawab dengan jujur.
Tak munafik jika bibir Alify memiliki rasa manis tersendiri. Sekalipun ini adalah deep kiss pertama mereka, Rio tak dapat memungkiri jika ini sangat tidak mengecewakannya.
"Tapi lo gak berhak lagi untuk kayak gini."
"Kenapa?"
"Gue emang gak ada yang punya, tapi bukan berarti lo boleh seenaknya."
"So, you will be mine?"
Alify mengernyit. "Lo nembak gue?"
Rio mengangkat bahunya. "Katanya lo pengen ada yang punya."
Alify berfikir sejenak.
"Kalau gue terima, gue dapet apa?"
"Anything? Tubuh gue misalnya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Brandaly Girl
General Fiction[SUDAH DIREVISI] Terdapat beberapa kata kasar dan kissing didalam cerita ini. Mohon bijak dalam membaca. -------- Alify harus menerima ketika Ayahnya memutuskan menikah lagi dengan seorang wanita yang memiliki tiga putra yang mana ketiganya akan men...