Part 30 - marahan

2.3K 150 3
                                    

Rio baru sampai di parkiran bersamaan dengan sebuah mobil yang parkir tepat disampingnya. Ia tak terlalu memperdulikan hal itu karena tengah sibuk membuka helm dan melipat jaketnya. Namun pergerakannya terpaksa terhenti ketika sosok perempuan dengan luka di dagu yang keluar dari mobil itu.

Alify, datang ke sekolah dengan diantar oleh Riel dengan perban yang menutupi luka di dagunya. Sejak keluar mobil, ia tak melirik Rio sama sekali yang tengah tepat berada disampingnya.

Pertengkaran mereka kemarin Rio rasa hanya pertengkaran kecil dan tidak sepatutnya menjadi seperti ini.

"Rio?" Riel memanggil Rio lebih dulu. Menyapa lebih tepatnya.

Rio langsung menoleh dan melemparkan senyumnya. "Pagi, bang."

Riel memgangguk. "Itu Alifynya udah duluan. Gak diikutin?"

Rio tak menjawab, melainkan mengusap tengkuknya.

"Oh, lagi marahan?"

"Gitu deh, bang."

Riel tertawa. "Ya udah susulin gih. Jagain ya, Alify nya."

Rio mengangguk. "Pasti, Bang. Saya kesana dulu ya." Pamit Rio dan langsung mengambil langkahnya untuk mengikuti Alify.

Beruntung Alify tidak mampir ke kelas orang dulu. Pacarnya itu langsung memasuki kelasnya dan duduk dibangkunya.

Tatapan Rio menangkap sosok Dio yang duduk melamun dengan pandangan sendu ke sembarang arah.

"Kenapa lu?" Tanya Rio tiba-tiba yang membuat Dio terlonjak kaget.

"Hah? Gak apa-apa, Yo. Hehe."

"Pagi-pagi ngelamun." Tegurnya. "Hari ini gue anter ambil duit lu ya."

"Gak usah, Yo. Udah gue ambil." Jawab Dio dengan senyum kecilnya.

"Terus? kok lesu?"

Dio menggeleng. "Udah sana urusin pacar lo. Lagi sakit tuh dia." Usir Dio.

Rio patuh, ia berjalan ke bangkunya yang juga ada Alify. Namun tampaknya Alify tidak ingin diajaknya mengobrol karena semua telinganya terpasang earpod.

Rio menghembuskan nafasnya. Mungkin ia harus bersabar untuk menaklukan hati Alify agar tidak marah dengannya lagi.

***

Bel istrahat sudah berbunyi. Alify juga sudah menghilang bertepatan saat bel istirahat. Mungkin berkumpul dengan gengnya untuk membahas masalah kemarin.

"Lo gak makan?" Tanya Rio kepada Dio yang nampak diam saja.

"Gak usah, Yo. Gue gak ada duit."

"Lah? Bukannya lu baru ambil uang beasiswa?" Tanya Rio heran.

Dio gelagapan. "Eh, maksudnya uang gue ketinggalan. Makanya gue gak makan."

"Yaelah, sana makan. Gue bayarin kali ini." Suruh Rio.

"Beneran?"

"Iya lah, masa bohongan. Sana beli." Ujarnya sambil memberikan selembar uang lima puluh ribu.

"Aduh, makasih, Yo. Nanti gue ganti ya." Balas Dio kesenangan.

"Hm.." jawab Rio sekenannya.

Tak butuh waktu lama, Dio sudah kembali dengan makanan dan minuman di tangannya. Keduanya memilih untuk kembali ke kelas dan makan disana.

"Alify kenapa bisa sampai luka?" Tanya Dio membuka pembicaraan.

"Kenapa pisau. Kemarin ada ada yang nyerang mereka."

Brandaly GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang