Part 29 - Luka

2.2K 146 2
                                    

"Cepet juga lo datang." Ujar seseorang yang muncul dari arah belakangnya.

Alify menoleh, lalu menatap sinis orang itu. "To the point deh, gue sibuk."

"Oke. Gue mau sekolah lo nyerah sekarang juga. Dan gue mau kelompok lo bertekuk lutut, nyium kaki gue."

"Lo bukan Tuhan gue, tolol! Mikir, dong!"

"Gue gak mau tau! Lo lupa sama apa yang udah kalian perbuat ke sekolah gue? Sampai-sampai kita di cap buruk sama semua orang?!"

Mata Alify tiba-tiba menajam, ia melangkahkan kakinya agar lebih dekat dengan orang yang sedang diajaknya bicara.

"Denger ya anak Bima yang ter-hor-mat! Bukan kelompok gue yang laporin sekolah lo ke polisi! Bukan sekolah gue doang yang laporin itu, sekolah lain juga banyak! Jadi tolong ya, itu otak.. dipake! Jangan asal nuduh!"

"Lagian sekolah kalian terbukti bersalah, kan? Apa yang harus diharumin kalau emang udah busuk?!"

"JAGA YA MULUT LO, JAL*NG!"

"Sekolah lo tuh yang isinya jal*ng!" Balas Alify tak terima.

"Heran ya gue, kenapa cuma kelompok gue yang lo serang?! Kenapa sekolah lain engga? Ada dendam apa lo sama gue?"

Orang itu balas tersenyum sinis. "Tanya tuh sama antek-antek lo, apa yang udah mereka perbuat ke cewek gue?!"

"Ya terus kenapa lo ngajak gue ketemu sekarang?!"

"Karena gue.. mau lo rasain apa yang cewek gue rasain!"

Alify mendorong bahu orang itu ketika jarak mereka terlalu dekat. "Gue gak tau apa-apa ya! Tolong jangan macem-macem."

"Kenapa? Hah! Diliat-liat lo gak jauh beda sama cewek gue."

Orang itu balas mendorong sebelah bahu Alify.

"Cih! Jangan sentuh gue atau lo mau gue laporin ke polisi!"

"Aw! Takut. Tapi gue gak peduli.."

Orang itu semakin menjadi. Ia melangkahkan kakinya mendekati Alify yang terus memundurkan langkahnya. Sebelah tangan orang itu sudah hendak meraba punggung Alify untuk menahannya.

Alify menatap orang didepannya itu yang yang seolah memberi kode ke belakangnya. Baru ia ingin menoleh, sesosok tinggi tegap langsung menendang seseorang yang ada dibelakangnya.

"Jangan pernah sentuh Alify atau lo semua mau kena masalah!" Ujar Rio tajam.

Ia hendak menarik tangan kekasihnya itu, namun kalah cepat dengan orang yang sedari tadi berbincang dengan Alify.

"Siapa lo? Pangeran kesiangan?"

"Gue pacarnya Alify, kenapa?" Jawab Rio tenang.

Orang itu tersenyum sinis. "Kenalan dulu dong, kayaknya lo baru disini. Gue Arka."

"Cih, gue gak peduli siapa nama lo. Sekarang lebih baik lo lepasin Alify!"

Arka menggelengkan kepalanya. "Keluarin pasukan lo atau-"

Arka mengeluarkan pisau lipat dari sakunya, lalu diarahkan ke arah Alify yang sudah ia kunci tangannya ke belakang.

"-gue bikin pacar lo ini lecet."

"Anjing! Babi! Setan! Mati lo semua!"

Suara riuh itu sudah terdengar ketika mereka keluar satu persatu. Rio, Alify, dan orang itu masih berdiam tanpa pergerakan sedikitpun.

Mata Rio tetap menatap pisau yang nyaris menempel di dagu Alify. Tak ada jarak sama sekali, karena sedikit saja ia mendorong orang itu, maka pisau itu akan melukai Alify.

Brandaly GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang