Gak bohong, aku lemah banget sama komentar-komentar kalian huhu.
Jadi karena banyak yang pengen sampai nikah+punya anak, here we go~
Semoga sukak !!
Rated ga ya..?
***
Seperti yang kita ingat, dulu Alify adalah gadis pembuat onar yang sering bergabung dengan lelaki bahkan terlibat tawuran. Punya alergi debu tapi tetap saja jorok. Apalagi saat ia harus menerima kenyataan tentang Ayahnya yang ingin menikah lagi. Mana menikahnya dengan wanita beranak 3?!
Alify menggelengkan kepalanya ketika mengingat hal-hal memalukan yang dialaminya dulu. Tingkahnya yang amat kekanakan dan begitu nakal membuatnya ingin menghapus segala memori dikepalanya.
"Kenapa sih?" Suara Rio mengintrupsi Alify yang tengah melamun memandang kosong pada televisi yang menyala.
Alify mendongak karena Rio berdiri dibelakangnya yang terduduk di sofa. "Gak kenapa-napa."
"Kamu udah pulang? Mau mandi atau makan dulu?"
Rio melepas dasi yang terpasang dileher kemejanya. "Mau makan dulu."
Alify mengangguk, lalu beranjak berdiri menuju dapur sebelum suara Rio lagi-lagi mengintrupsinya.
"Mau makan kamu."
***
Rio tersenyum puas melihat hasil karyanya yang meninggalkan tanda merah pada bahu Alify yang terbuka. Lalu ia menutupnya dengan selimut sebelum dirinya beranjak menuju kamar mandi.
Rio memandangi tubuhnya yang tampak lebih berisi dibanding saat SMA dulu. Memang, semenjak menikah dengan Alify, wanitanya itu selalu memperhatikan dirinya baik dalam segi penampilan maupun makanan.
Iya, mereka sudah menikah.
Tiga bulan yang lalu lebih tepatnya. Setelah penantian panjang menunggu kakak-kakak Alify menikah satu persatu, akhirnya Alify mendapat gilirannya dua tahun kemudian.
Banyak yang berubah diantara mereka. Baik dari segi panggilan, sikap, sifat atau penampilan. Alify dan Rio benar-benar menunjukkan perubahan yang besar.
Bersyukur dengan kakak-kakak ipar Alify yang sering mengajaknya memasak atau berberes rumah. Setelah menikah, Alify sangat mahir untuk mengurus rumahnya sendiri.
"Rio..."
Rio segera memakai handuknya ketika mendengar suara Alify yang memanggilnya. Lalu ia membuka pintu kamar mandi dan langsung disuguhi oleh Alify yang tengah mengerjapkan matanya.
"Kok mandi duluan?" Alify bertanya dengan nada protes.
"Gerah. Kenapa? Mau mandi bareng?"
"Hng..."
Berbeda dengan ucapannya, Alify justru semakin mengeratkan selimutnya untuk menghangatkan badannya. Hal itu membuat Rio terkekeh lalu tersentuh untuk mengacak surai Alify.
"Tidur yang nyenyak. Kamu Pasti kecapean."
"Hng..."
Rio beranjak untuk membuka lemari lalu memakai pakaiannya. Setelah itu ia keluar kamar dan pergi ke dapur. Melihat makanan apa yang tersaji disana.
Tapi matanya memicing ketika melihat sesuatu didalam cup kecil yang terletak di dekat wastafel. Ia berjalan mendekat, lalu mengambil cup kecil tersebut untuk melihat maksud didalamnya. Pasalnya saat ia berangkat kerja pagi tadi, tak ada benda itu disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Brandaly Girl
General Fiction[SUDAH DIREVISI] Terdapat beberapa kata kasar dan kissing didalam cerita ini. Mohon bijak dalam membaca. -------- Alify harus menerima ketika Ayahnya memutuskan menikah lagi dengan seorang wanita yang memiliki tiga putra yang mana ketiganya akan men...