Terimakasih untuk 100k viewers. Ini hadiahku untuk kaliannn.
Maaf baru bisa upload. Kerjaanku hectic banget sekarang.
***"Yo, besok gue mau main sama Cici ya?" Izin Alify kepada Rio yang berada di bawahnya.
Mereka kini tengah berada di kamar Alify, di kasur lebih tepatnya dengan Rio yang berada dibawah dijadikan bantal oleh Alify.
Rio yang sedang memainkan rambut Alify yang berada diatas dadanya berdehem mengiyakan. "Boleh aja. Asal jangan lupa waktu."
Alify mengangguk. Ia mengeratkan pelukannya pada pinggang Rio yang tak terbalut apa-apa. Kulit Rio yang hangat memang dapat ia rasakan langsung dengan kulitnya sendiri. Tak lupa juga setiap detak jantung Rio yang dapat Alify rasakan karena telinganya menempel langsung di dada.
"Tidur, yuk? Lo pasti capek."
Rio membenarkan posisi tubuh Alify menjadi berbantalkan lengannya. Lalu kembali memeluk tubuh mungil itu dengan erat. Tangannya menepuk-nepuk bagian belakang tubuh Alify yang terbalut selimut.
"Masih sakit?"
Alify menggeleng. "Udah gak terlalu."
"Hm. Kalau masih sakit bilang ya. Biar nanti gue ke apotek."
Alify hanya mengangguk sebelum ia benar-benar menutup matanya untuk tidur dipelukan Rio.
***
Alify sudah berada di rumah Ci Via, pacar Malvin yang rumahnya hanya berbeda beberapa blok dengannya. Ci Via yang usianya seumuran dengan Malvin membuat Alify cepat untuk beradaptasi dan nyambung jika diajak ngobrol. Apalagi kondisi kamar Ci Via yang sangat rapih dan girly, hal itu menjadi alasan Alify untuk berlama-lama berada disini.
"Kamu mau ya Cici make-up in? Janji kok gak akan menor.." mohonnya pada Alify yang tengah membuka-buka koleksi majalahnya.
"Untuk apa sih, Ci? Aku hari ini lagi gak ada janji sama Rio loh. Sayang make-upnya."
"Untuk konten! Cici bingung mau upload apa lagi. Kalau make-up in diri sendiri kan bosen nanti viewersnya."
Iya, jadi Ci Via ini seorang beauty youtuber yang subscribernya nyaris 1M. Makanya Alify heran waktu Malvin bilang kalau dia punya pacar orang sini sedangkan kakaknya itu lagi sekolah di Bali. Ternyata dia kenalan lewat social media. Heran juga kan kenapa Malvin bisa nontonin video kayak begini di youtube.
Alify berfikir sejenak. "Tapi temanya natural ya?"
"Iya. Janji!"
"Oke. Awas ya kalau melenceng!"
"Aku gak pinter acting loh didepan kamera. Nanti kalau menor aku bakal bilang menor juga." Lanjutnya.
"Iya iya, Alify. Percaya deh sama calon kakak ipar kamu ini!" Jawab Via gemas.
"Sebentar ya aku set dulu kameranya."
Alify mengangguk. Lalu memperhatikan Ci Via yang tengah menyetel kamera dan warna background.
"Cici pernah ajak Malvin bikin konten juga?" Tanya Alify iseng.
"Gimana mau ajak. Pulang aja jarang, kan?"
"Prank text atau prank call gitu kan bisa, Ci?" Usul Alify.
Via menggeleng. "Belum berani aku. Kalau dia ngambek aja aku takut."
Alify tertawa. "Malvin kalau ngambek diemin aja kali, Ci. Lagian kalau dia putusin Cici, paling disalahin sekeluarga. Keluarga aku kan suka banget sama Cici."

KAMU SEDANG MEMBACA
Brandaly Girl
General Fiction[SUDAH DIREVISI] Terdapat beberapa kata kasar dan kissing didalam cerita ini. Mohon bijak dalam membaca. -------- Alify harus menerima ketika Ayahnya memutuskan menikah lagi dengan seorang wanita yang memiliki tiga putra yang mana ketiganya akan men...