Prince Vampire [END]

24. Eren Shine

.

.

.

.

.

Kevin mulai membuka mulutnya untuk menyampaikan beberapa kata.

"Selamat pagi semuanya!" sapanya kepada semua orang.

"Pagi!" balas para mahasiswa dan mahasiswi.

"Sebagai salah satu mahasiswa yang berhasil lulus tahun ini, pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih atas jerih payah para dosen-dosen yang telah membimbing saya, hingga bisa sampai ke tahap ini.

"Saya akan berusaha mengembangkan ilmu-ilmu yang telah saya peroleh dari para dosen sekalian. Terima kasih," urainya panjang lebar.

Prok, prok, prok ...

Tepukan tangan kembali berbunyi keras, setelah Kevin selesai mengucapkan beberapa patah kata sebagai perwakilan para mahasiswa dan mahasiswi yang lulus.

Setelahnya, acara inti pun berlangsung lancar sampai selesai.

***

Upacara kelulusan baru saja selesai sekitar sepuluh menit yang lalu. Mahasiswa serta mahasiswi banyak yang sudah keluar dari gedung dan pulang ke rumah masing-masing.

Charlie dan Natasya pun ikut keluar dari gedung setelah acara selesai.

"Charlie, ayo ke kantin!" ajak Natasya.

"Untuk apa?" Charlie menatap bingung Natasya yang merengek mengajak dirinya ke kantin.

"Perpisahan terakhir. Aku akan sangat merindukan kantin setelah lulus," ungkap Natasya.

Charlie menggeleng heran dengan tingkah aneh Natasya.

Dengan kantin juga harus mengucapkan salam perpisahan 'kah? batin Charlie bertanya-tanya.

Charlie kemudian menghubungi kedua orangtuanya dan menyuruh mereka untuk pulang duluan.

.

Shasa keluar dari gedung setelah upacara kelulusan selesai.

"Huh ... sangat panas!" sungutnya mengipas-ngipas tangannya di depan wajah.

Shasa berjalan menuju kantin untuk membeli minuman agar rasa panas dalam dirinya berkurang.

Setibanya di kantin, ia segera memesan minuman dan duduk di salah satu bangku kantin. Ia membuka ponselnya.

"Hahaha ...." Tiba-tiba Shasa mendengar suara tawa dari orang yang sangat ia kenal.

Eh! Ada mereka di sini, batinnya kala melihat Charlie yang tertawa kecil bersama Natasya.