12. Vampire

1.2K 158 19
                                    

Happy Reading

.

.

.

.

.

Dor!

Sudah terlambat.

Satu tembakan berhasil membuat darah merah menetes dengan deras.

"CHARLIE!"

Charlie berhasil tertembak karena melindungi Kevin. Di detik-detik terakhir, gadis itu berhasil memeluk erat tubuh Kevin. Akibatnya yang tertembak adalah Charlie, tepat di bagian dada kirinya.

Kevin dengan sigap langsung menangkap tubuh ringkih gadis itu. "CHARLIE BODOH! APA YANG KAU LAKUKAN?!" pekik Kevin.

Charlie tersenyum kecil kala melihat Kevin di depannya sekarang. "Ke–vin, aku b-berhasil melindungi—mu," lirihnya berbicara terbata-bata.

Nafas Charlie mulai tercekat, pandangannya mengabur, sudut bibir serta dada kirinya tak henti mengeluarkan darah segar. Setelahnya, kedua mata coklat gelap itu pun tertutup dengan rapat.

"CHARLIE! AKU PERINTAHKAN KAU UNTUK BANGUN! TOLONG JANGAN TUTUP MATAMU!" Kevin mengguncang tubuh lemah Charlie, menepuk-nepuk pipi gadis itu, namun tak ada balasan sama sekali dari Charlie.

Dengan kemarahan yang meluap-luap, Kevin menggeram kesal. Ia menatap tajam pria yang berada tak jauh di depannya yang kini masih memegang  pistol di tangannya. Pria itu pun sontak bergetar ketakutan hingga menjatuhkan pistolnya ke lantai.

Entah mengapa, seketika badannya bergetar hebat setelah melihat mata merah milik Kevin berkilat tajam, seperti sebuah pisau yang siap mengoyakkan kulitnya.

"Aku tidak akan mengampunimu!" geram Kevin masih menatap pria itu lekat.

Setelah itu, Kevin segera meletakkan tubuh Charlie dengan perlahan ke lantai, kemudian ia berdiri dan melirik dua pria lain di belakangnya.

"Kalian akan mati di sini! DETIK INI JUGA! Aku tidak akan MELEPASKAN KALIAN SEMUA!" seru Kevin dengan nada suara yang amat tinggi.

Seketika hawa di sekitar ruangan menjadi dingin. Angin-angin berhembus kencang dari arah luar. Suasana gelap mulai menyelimuti seluruh tempat itu.

Para pria-pria berbaju hitam yang berada di dalamnya pun, seketika menjadi ketakutan akan suasana di dalam ruangan tersebut. Mereka tanpa sadar mundur perlahan, sedikit demi sedikit menjauhi sosok Kevin. Hingga beberapa detik kemudian, mereka dikejutkan dengan wujud Kevin yang tiba-tiba menjadi sangat menyeramkan.
Mata mereka yang melotot lebar seakan-akan ingin keluar, tubuh mereka seketika mati rasa dan terasa lemas.

Bagaimana tidak. Tubuh Kevin berubah 180 derajat. Mata merahnya berkilat terang seperti darah, rambut putihnya memanjang, kulitnya berubah sangat pucat, dan telinganya menjadi panjang seperti seekor kelelawar. Gigi depannya pun juga terlihat runcing nan tajam, kuku-kuku di tangan dan kakinya juga memanjang, hingga yang paling aneh, muncul sepasang sayap berwarna hitam pekat di belakang punggungnya.

"Si-siapa kau?!" sergah salah seorang pria itu.

"Tidak perlu tahu siapa aku. Cukup sadar jika kau bukanlah tandinganku lagi! " balas Kevin tak menjawab. Ia malah mendekati si pria.

"Ja-jangan mendekat! Kau pasti iblis! KAU IBLIS! JANGAN MENDEKATIKU!" pekik pria itu ketakutan.

"Aku bukanlah iblis, tapi aku adalah KEMATIAN KALIAN SEMUA!"

Prince Vampire [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang