Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
.
.
Sret!
Krak!
Seketika, aku terdiam kala merasakan sepasang benda tajam menusuk leherku. Aku menoleh ke samping dan ...
Kevin?!
Dia ...
Dia ...
"K-kevin, apa yang k-kau lakukan?!" Aku berseru terbata-bata karena merasakan sakit di leherku.
Aku terkejut bukan main. Siapa sebenarnya Kevin?!
"S-sakit, Kevin! Le-lepaskan aku!" Sekuat tenaga aku mencoba mendorongnya, hingga akhirnya aku merasakan sepasang benda tajam itu tercabut dari leherku.
Aku segera memegang leherku yang amat sangat sakit. Aku memerhatikan leherku, nampak dua lubang kecil yang mengeluarkan darah tak hentinya.
Aku menatap Kevin, dan seketika aku terbelalak kala melihat sepasang gigi taring panjang yang amat tajam di mulutnya. Ada juga bekas-bekas darah di sudut bibirnya.
"Darahmu sangat nikmat!" Kevin menatapku dengan senyum menakutkan, sembari menghapus sisa-sisa darah di sudut bibirnya.
"K-kau menghisap darahku?!" Aku berseru keras.
Kevin diam tak menjawab.
Aku benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi sekarang. Siapa Kevin, siapa dirinya?!
"Kau! Siapa sebenarnya dirimu, Kevin?!" Aku menatap lirih dirinya.
"Aku?" Kevin menunjuk dirinya sendiri. "Biar ku beritahu. Aku ... Vampir!"
Deg!
Seketika, kata-katanya membuatku sakit bukan main. Bisa kalian bayangkan bagaimana jadinya jika seorang pria yang kalian sukai bukanlah manusia?!Sakit! Hati ini sangat sakit! Tertampar kenyataan yang amat tak dapat dipercaya!
"Tidak mungkin! Kau tidak mungkin vampir! Vampir hanya dongeng dan tidak nyata di dunia ini!" elakku mencoba untuk tak percaya semuanya.