Epilog

2.5K 128 14
                                    

[Senin, 31 Desember 20xx, pukul 08.00 AM]

Seorang gadis dengan surai coklat, nampak berdiri menatap sebuah pohon besar di taman.

Suasana taman menampakkan salju putih yang menutup semuanya. Ya, musim dingin telah datang menjatuhkan salju-salju putih yang indah dari atas langit.

Gadis itu kini terlihat mengangkat tangan kanannya yang tertutup oleh sarung tangan tebal, dan menyentuh batang pohon besar di depannya yang tampak sudah berumur puluhan tahun.

Ia tersenyum kecil saat teringat akan suatu hal.

Gadis itu kemudian menatap langit diatasnya, lalu menutup kedua matanya.

Ia bergumam, "Tuhan, terima kasih karena telah mempertemukan diriku dengan dirinya. Aku tau Engkau terus mengawasiku dan berada di dekatku. Aku tahu Engkau selalu memberikan takdir yang terbaik. Entah itu untukku, ataupun untuk orang lain.

"Walau kurasa, banyak sekali orang yang malah menyalahkan takdirnya. Bahkan, dia menyalahkan-Mu. Sedih rasanya melihat orang-orang yang seperti itu. Mereka menganggap Engkau tak adil. Mereka menyalahkan-Mu atas segalanya. Dan bahkan, ada yang memilih untuk mengakhiri segalanya dengan cara membunuh diri mereka sendiri. Aku tak mengerti dengan jalan pikiran mereka. Dengan mudahnya, mereka melakukan semua hal itu. Ya, hal yang sama sekali tak kau sukai.

"Dan aku hanya punya satu hal yang ingin aku sampaikan pada orang-orang yang seperti itu. Jangan menyerah, masih banyak orang yang menyayangimu diluar sana, dan janganlah salahkan Tuhan atas segalanya. Ingat terus orang-orang yang menyayangimu, di manapun, dan kapanpun kau berada. Jika memang tak ada sama sekali yang menyayangimu, percayalah ada Tuhan yang selalu ada di dekatmu, selalu menyayangimu sebagai makhluk-Nya."

"Charlie?"

Panggilan dari seseorang, membuat gadis itu kembali membuka kedua matanya. Ia menoleh ke asal suara itu.

"Ayo pergi sekarang!" ucap orang itu.

"Tunggu sebentar, Kevin. Aku ingin melakukan satu hal." Gadis itu membalas.

Lalu dengan cepat ia mengambil sebuah batu yang ada di bawah pohon besar, kemudian menulis satu kalimat di batang pohon.

Setelah selesai, dirinya membuang batunya dan berlari menghampiri orang yang memanggilnya tadi.

"Ayo pergi!" Semangat gadis itu, yang membuat pria disebelahnya terkekeh geli.

Mereka berdua kemudian pergi meninggalkan taman dengan sebuah tulisan di batang pohon.

***

[Senin, 31 Desember 20xx, pukul 11.50 PM]

Sepuluh menit lagi, langit akan dihiasi dengan ribuan kembang api. Malam ini, merupakan malam tahun baru, di mana semua orang tengah berbahagia untuk menyambut tahun baru yang akan datang.

"Kevin, kau tahu? Aku sangat bahagia bersamamu di malam ini!" seru seorang gadis dengan manik coklat yang tengah menatap langit sembari, memakan jagung yang baru saja ia bakar.

"Hn, aku juga." Nampak seorang pria dengan rambut putih perak, juga tengah duduk di sebelah gadis itu, dan tentunya juga memakan jagung bakar. "Ini malam pertama aku merayakan tahun baru lagi setelah ibuku meninggal."

Prince Vampire [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang