Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
.
.
Malam pun tiba, matahari mulai menenggelamkan dirinya dan berganti dengan bulan yang tak bersinar terang. Ya, awan-awan menutupi bulan di malam ini, membuat langit menjadi cukup gelap.
Awan tebal yang berkeliling di atas langit, menandakan hujan deras akan segera turun untuk membasahi bumi.
Kini, seorang gadis bermanik coklat tengah menatap langit yang gelap di atas balkon kamarnya. "Sepertinya, akan turun hujan. Sebaiknya aku segera masuk," gumamnya lalu membalikkan badan menuju kamar.
Cklek!
Kriet ...
Bum!
Bunyi pintu yang tertutup menggema di sekeliling ruangan dengan nuansa pink-whitetersebut. Setelahnya, gadis itu melangkah menuju kasurnya.
Kenapa aku merasakan akan ada sesuatu yang terjadi?!Ia membatin dengan perasaan yang tidak tenang.
Entah mengapa, hati dan pikirannya seperti ada yang rasa janggal. Sebuah perasaan yang tak tau dari mana asalnya. Perasaan aneh yang membuatnya tak nyaman.
Sebaiknya aku tidur. Mungkin, aku hanya kelelahan,lanjutnya menepis jauh-jauh rasa tidak nyaman itu.
***
Di tempat yang berbeda, seorang pria bertubuh tinggi dengan rambut putih perak tampak sedang menatap jendela besar di ruangannya.
Jika melihat dari arah luar, ia terlihat seperti seorang pria misterius dengan wajah yang tidak terlihat jelas, karena tertutup oleh gelapnya malam. Namun, sebuah seringai menyeramkan yang terpaut di bibir dapat terlihat dengan amat jelas.
"Akan aku akhiri malam ini juga!"
***
Tok, tok, tok ...
"Kevin, saatnya makan malam! Ayo keluar dan makan bersama!"
Sebuah panggilan dari luar menyadarkan seseorang bernama Kevin yang tengah duduk sembari membaca majalah di sofa ruangannya. "Hn. Aku akan menyusul!" sahutnya membalas.
"Baiklah, aku tunggu di bawah!"
Tap, tap, tap ...
Langkah kaki perlahan terdengar menjauh dari luar ruangan tersebut.
Kevin dengan segera menutup majalah yang ia baca, lalu berdiri dan melangkah keluar.