Prince Vampire [END]

32. Ada apa dengan dirinya?!

.

.

.

.

.

Di sebuah tempat yang gelap dan sunyi, dua orang pria tengah berbincang hal penting.

"Apa Anda telah menemukan Heart Stone milik pangeran, Yang Mulia?" Salah seorang dari mereka, bertanya kepada yang satunya lagi.

"Tidak. Para pengawal belum menemukannya sama sekali," jawab pria yang dipanggil dengan sebutan Yang Mulia.

"Saya sarankan agar secepatnya batu itu segera ditemukan, Yang Mulia! Jika tidak, maka pangeran dalam bahaya!"

Sang pria-Yang Mulia, hanya mengangguk. Ia terdiam memikirkan sesuatu. Tiba-tiba saja, muncul bayangan seorang gadis berambut coklat di kepalanya.

Siapa gadis itu? Vampir, atau manusia? batinnya bertanya-tanya. Kurasa, aku harus menyelidikinya! Dia tiba-tiba berdiri. "Felix!" serunya kepada pria yang tadi bersamanya.

"Ya, Yang Mulia!" Pria itu-Felix, menunduk hormat.

"Panggil para prajurit kesini!" perintahnya tegas.

"Baik, Yang Mulia," patuh Felix.

Setelahnya, Felix berubah menjadi seekor kelelawar dan hilang entah kemana.

.

"Yang Mulia, Anda memanggil kami?" Lima orang pria dengan jubah yang menutupi seluruh tubuhnya, berlutut di depan raja.

"Ya," jawab singkat sang raja.

"Apa yang harus kami lakukan, Yang Mulia?" tanya salah seorang pria.

"Cari tahu tentang gadis ini!" Sang raja menyodorkan sebuah foto seorang gadis berambut coklat.

Salah satu dari mereka mengambil foto itu, lalu kembali ke tempatnya.

"Baik, Yang Mulia! Segera kami laksanakan!" Mereka berseru serempak.

***

Charlie terlihat tengah duduk melamun di balkon kamarnya. Ia duduk di sebuah bangku panjang sembari menatap langit malam dengan bintang-bintang terang yang bertebaran.

Cahaya bulan menerangi malam, tak luput pula dengan angin sepai-sepoi malam yang menyejukkan jiwa. Tetapi, Charlie malah terlihat bersedih. Hatinya tidak tenang. Ia selalu memikirkan kejadian tadi sore. Ya, kejadian di mana Kevin mengusirnya dengan kasar.

Kenapa pria itu tiba-tiba seolah kehilangan ingatannya?! Apa penyebabnya?! Atau ... apa dia hanya bercanda?! Beribu-ribu pertanyaan ingin Charlie lontarkan entah kepada siapa.