50. End?

1.5K 81 18
                                        

Warning! : Part kali ini mengandung banyak adegan kekerasan. Harap jangan pernah ditirukan di manapun!

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

Siluet bayangan terlihat kembali memasuki ruangan. Lima menit setelahnya, siluet itu tampak keluar dengan keadaan berantakan sama seperti sebelumnya.

***

Shasa terbangun dari tidurnya. Ia duduk di atas kasurnya, kemudian mengambil handphone di nakas samping kasur.

"Jam dua? Huh ... masih malam ternyata," gumamnya lalu melihat keluar jendela. "Kenapa hujan masih belum berhenti?"

***

Seorang pria paruh baya nampak keluar dari kamarnya, ia terbangun karena merasakan hawa yang aneh.

Dia berkeliling perlahan di lorong-lorong koridor lantai dua rumahnya.

Tap!

Tak lama berjalan, ia berpapasan dengan seseorang. "Nak Kevin?"

"Paman Eben?" Orang yang berpapasan dengannya-Kevin, segera menghentikan langkahnya dan menunduk hormat.

"Mengapa kau belum tidur?" tanya pria paruh baya itu yang sudah pasti adalah ayah dari Shasa Lim, Eben Lim.

"Saya terbangun karena ingin ke kamar mandi," jawab Kevin.

"Bukankah di kamarmu sudah tersedia kamar mandi?"

"Sepertinya kerannya rusak dan tidak bisa hidup. Jadi, saya berniat pergi ke kamar mandi di lantai bawah," jelas Kevin.

"Begitu rupanya. Baiklah, aku akan memanggil orang untuk membenarkan keran di kamarmu besok."

"Hn, terima kasih, Paman."

"Ya, tidak masalah."

Setelahnya, Eben Lim kembali melangkah menuju kamarnya. Ia mengira bahwa hawa aneh yang sempat dia rasakan telah hilang.

Srat!

Deg!

Prince Vampire [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang