Prince Vampire [END]

39. Mencoba berusaha

.

.

.

.

.

Dua orang berbeda gender, kini tengah terbaring di ranjang dengan posisi yang saling membelakangi. Si pria tertidur, sedangkan si wanita masih terbangun.

Aku tidak boleh tidur malam ini! ucap si wanita dalam hati.

Ia terlihat tak nyaman dengan pria di sebelahnya sekarang.

.

[Flashback on]

Charlie mengikuti langkah Kevin sampai ke kamar.

Cklek!

Kriet ...

Kevin melangkah lebih dulu memasuki kamar. Ia berjalan menuju lemari pakaian dan mengambil beberapa baju santai, lalu pergi ke ruang wardrobe. Tak lama, Kevin kembali keluar dengan memakai kaos bertangan pendek, dengan celana pendek selutut.

"Cepat ganti bajumu dan tidurlah!" Kevin berseru melirik Charlie sebentar. Setelahnya, ia menaiki ranjang dan merebahkan dirinya.

"T-tapi aku tak punya baju lagi di sini. Hanya baju kemarin yang aku punya, dan itu sudah kotor," sahut Charlie menimpali.

"Aku sudah menyiapkan segala pakaianmu di lemari! Tinggal kau pilih saja!" Kevin membalas dengan ketus.

Charlie mengangguk pelan, kemudian melangkah menuju lemari pakaian. Ia membuka pintu lemari berwarna coklat di depannya.

Kriet ...

Deg!

Betapa terkejutnya dia setelah melihat isi lemari besar itu. Beratus pakaian wanita dengan model dan warna yang berbeda-beda, terpampang rapi. Dan anehnya lagi, semua pakaian itu pas di tubuh mungilnya.

Bagaimana dia bisa tau ukuran bajuku?! batin Charlie penasaran. Apa jangan-jangan ... ah! Vampir benar-benar menakutkan!

Segera, ia berlari masuk ke dalam walk in wardrobe dan mengganti pakaiannya. Tak butuh waktu lama, ia kembali keluar dari ruang wardrobe, lalu Ia berjalan menuju kasur.

Apa Kevin sudah tidur? Charlie berusaha melihat wajah Kevin yang berbalik membelakanginya.

Setelah terlihat jika pria itu telah menutup kedua matanya, Charlie dengan cepat mengambil bantal dan sebuah selimut yang ada di lemari pakaian. Kebetulan, ia melihat sebuah selimut di dalam lemari saat tadi tengah memilih pakaian.