42. Aku minta maaf

875 65 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

Charlie perlahan terbangun akibat sinar matahari yang menyilaukan. Ia mendudukkan dirinya, berusaha mengumpulkan sebagian nyawanya yang masih menghilang.

Mata coklatnya menelusuri setiap sudut ruangan, hingga terhenti tatkala melihat kasur yang telah kosong di sebelahnya.

Kevin sudah bangun, ya? batinnya bertanya-tanya keberadaan Kevin.

Charlie menyentuh kasur itu perlahan. Ia mulai mengingat kembali tentang apa yang terjadi tadi malam.

Deg!

Seketika, jantungnya berdegup kencang. Entah kenapa, perasaannya sungguh aneh.

Ia melirik tubuhnya. Masih tercium bau khas dari Kevin yang menempel pada pakaiannya. Hangat, nyaman, itu yang kembali ia ingat saat memeluk pria itu. Rasanya sungguh memabukkan.

Charlie tersenyum simpul sekilas. Kemudian, ia berdiri dan beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah selesai, ia menggunakan pakaian santai.

"Nona." Seorang maid memanggil Charlie.

Charlie menoleh.

"Kau dipanggil oleh Yang Mulia ke aula," ujar si pelayan.

"Kevin?"

"Bukan, tapi Yang Mulia Raja Ken."

Untuk apa pria tua itu memanggilku?!Charlie membatin bingung. "Baiklah, aku akan segera ke sana."

Sang maid membungkuk lalu pergi.

***

Setibanya di depan aula masion, Charlie segera masuk dan menemui sang Raja Vampir yang tengah duduk di singgasananya.

"Kenapa kau memanggilku?" tanya Charlie. "Dan, di mana Kevin? Aku belum melihatnya dari pagi tadi," sambung Charlie.

"Tenang saja. Kevin sedang dirawat oleh kaki tangan-ku." Sang Raja menjawab pertanyaan tentang Kevin.

"Dirawat?! Apa dia sakit lagi?" Charlie tampak khawatir.

"Ya begitulah. Itu penyakit lamanya," jelas Raja.

"Penyakit ... lama?" Charlie mengernyitkan kedua alisnya tak paham.

"Semenjak ibunya meninggal, Kevin mengalami depresi dan kesedihan yang mendalam. Karena usiannya masih sangat kecil saat itu, depresi yang ia rasakan membuatnya menjadi lemah. Ia juga sering mengeluh merasakan sakit di bagian kepala dan dada sebelah kirinya."

Prince Vampire [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang